Salin Artikel

Fitra, Tersangka Suap Proyek Meikarta Pernah Jadi Lawan Risma di Pilkada Surabaya

Dia maju sebagai calon independen di Pilwali Surabaya pada 2010. Salah satu lawannya adalah wali kota Surabaya saat ini, Tri Rismaharini.

Fitra yang saat itu menggandeng calon wakil wali kota Naen Suryono berebut suara warga Surabaya dengan 4 pasangan yang diusung partai, satu di antaranya adalah pasangan Tri Rismaharini-Bambang Dwi Hartono yang diusung partai pengusung tunggal PDI-P.

Khoirul Anam, mantan anggota KPU Surabaya membenarkan bahwa Fitra pernah menjadi calon wali kota Surabaya dari jalur independen.

"Saat itu Fitra-Naen nomor urut 5," kata pria yang saat ini menjadi anggota KPU Jawa Timur ini, Rabu (31/10/2018).

Namun pasangan tersebut kalah dengan perolehan 45.459 suara. Dalam pilwali tersebut, pasanga Tri Rismaharini-Bambang Dwi Hartono menang dengan perolehan suara 367.472.

Fitra kini mendekam di tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dia diamankan KPK di Surabaya pada 15 Oktober lalu.

Fitra yang berperan sebagai pihak konsultan Lippo Grup ditetapkan tersangka karena diduga terlibat dalam rangkaian aksi suap proses perizinan proyek Meikarta.

KPK menahan enam tersangka dalam kasus ini, selain Fitra Djaja Purnama, juga Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin, pegawai Lippo Group Henry Jasmen, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bekasi Jamaluddin, serta Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Sahat MBJ Nahor.

Kemudian, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/01/07081041/fitra-tersangka-suap-proyek-meikarta-pernah-jadi-lawan-risma-di-pilkada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke