Salin Artikel

Nama Anaknya Muncul dalam Manifes Lion Air, Orangtua Herjuno Harap yang Terbaik

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Keluarga Marwandi, di Dusun Nogosari 1, Desa Bandung, Kecamatan Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, terus didatangi sanak saudara dan tetangga.

Rumah yang terletak di Jalan Yogyakarta-Wonosari ini merupakan rumah kelahiran dari Herjuno Darpito, salah satu nama yang terdapat di manifes pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung, Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).

Keluarga dan tetangga terus berdatangan di rumah keluarga Marwadi dan Nasiah.

Mereka masih mencari informasi mengenai posisi Herjuno saat ini. Mereka terus membuka gawai hingga bertanya terkait kebenaran kabar kecelakaan pesawat. Sementara ibu Herjuno, Nasiah tampak dikelilingi keluarga.

Orang tua Herjuno, Marwandi mengatakan, dirinya mendapatkan kabar dari keluarganya jika anak pertamanya masuk dalam manifes pesawat Lion Air.

Selama ini, anaknya tersebut tinggal Tangerang, Jawa Barat. Dari foto dan nama korban yang beredar, dirinya masih mencari kepastian.

 Nama di dalam manifes yang beredar Herjuno Herju no 64, sementara anaknya bernama Herjuno Darpito.

"Saudara mengirim kabar, saat saya sedang shalat. Namun, belum ada kabar secara pasti dari sana (Jakarta). Nanti anak saya dua orang akan berangkat ke Jakarta untuk memastikan," katanya saat ditemui di rumahnya, Senin (29/10/2018).

"Sebetulnya dulu saat lahir saya lapor ke Kelurahan (Kantor Desa) itu Harjono Darpito, tetapi mungkin salah ketik hingga sekarang namanya Herjuno Darpito," ujarnya sambil menyuruh keluarganya menunjukkan foto manifes pesawat yang beredar.

Sesekali saat diwawancara sejumlah wartawan, dia menerima dorongan semangat dari tetangga dan keluarga yang datang.

Marwandi tampak tenang menceritakan keseharian Herjuno yang bekerja di Pelabuhan Pangkal Pinang, baru beberapa bulan terakhir.

"Biasanya dia itu perginya ke Pangkal Pinang dari Jakarta. Kerja Senin Minggu sore naik Garuda ke Palembang, lalu dilanjutkan ke Pangkal Pinang menggunakan pesawat kecil," ucapnya. 

"Seperti itu (biasanya), kok tadi pagi jujug (berangkat) kerja, biasanya Minggu Sore, kok Senin pagi," imbuhnya. 

Dia menceritakan, beberapa hari lalu Herjuno sempat telepon ibunya mengabarkan jika dirinya sehat. Herjuno terakhir pulang pada hari Jumat dua minggu lalu. Dia sempat jalan-jalan bersama keluarga sebelum kembali bertugas.

"Saat Lebaran kemarin pulang di sini seminggu. Jumat dua pekan lalu pulang tetapi tidak bersama keluarganya," ujarnya.

Herjuno sendiri sekolah di SD Mendongan, SMPN 2 Playen, meneruskan studi di SMA 1 Wonosari, dan Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang. Saat ini ia bekerja di Pelabuhan Pangkal Pinang. Saat ini Herjuno sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak yang duduk di bangku SMA kelas 3.

Dia berharap, mendapatkan kepastian nasib anak pertama dari enam bersaudara ini.

"Semoga yang terbaik, kemurahan dari Allah, ada apa-apa dari Allah," ucapnya.

Adik kandung Herjuno, Umi Kuswahjati mengatakan, pihaknya belum bisa menjelaskan lebih lanjut, terkait nasib kakaknya.

"Mohon maaf ya Mas, keluarga di Jakarta ditelepon belum bisa. Ini keluarga di desa belum mendapatkan informasi secara resmi. Ini mau ke Jakarta untuk mencari kepastian," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/29/16455681/nama-anaknya-muncul-dalam-manifes-lion-air-orangtua-herjuno-harap-yang

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke