Salin Artikel

Puntung Rokok, Bercak Darah, hingga Revolver Jadi Petunjuk Utama Bunuh Diri Keluarga FX Ong Terungkap, Ini Sebabnya

 PALEMBANG, KOMPAS.com —Dalam hitungan 1x24 jam, jajaran Polda Sumatera Selatan dan Satreskrim Polresta Palembang akhirnya mengungkap kasus bunuh diri yang dilakukan Fransiscus Xaverius (FX) Ong (45) bersama istri serta dua orang anaknya, Rafael Fransiskus (18) dan Kathlyn Fransiskus (11), yang terjadi pada Rabu (25/10/2018) kemarin.

Mulanya, kasus bunuh diri FX Ong sempat terlihat janggal karena tembakan dari senjata api rakitan jenis revolver yang dipegang pengusaha itu nyaris tak terdengar oleh para pembantu di dalam rumah serta tetangga.

Tentu saja, hal itu menjadi pertanyaan, bagaimana cara FX Ong menghabisi nyawa kedua anakya  dan istrinya tersebut tanpa terdengar suara tembakan.

Teka-teki itu pun akhirnya terjawab setelah Kapolda Sumatera Selatan Irjen Zulkarnain Adinegara bersama jajarannya melakukan investigasi.

Selain itu, hasil dari laboratorium forensik dicocokkan dengan olah TKP di kompleks Vila Kebun Sirih RT 005 RW 001 Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang, yang merupakan tempat tinggal FX Ong.

Hasil olah TKP itu pun terungkap, FX Ong sudah mempersiapkan seluruhnya dengan matang. Mulai dari mematikan CCTV yang ada di setiap sudut rumah, hingga membagikan uang dan perhiasan kepada pembantu serta tetangga.

 Petunjuk awal kasus tersebut bermula dari ditemukannya bercak darah di puntung rokok dalam asbak luar kamar FX Ong. Hingga akhirnya kejadian itu mengerucut bahwa FX Ong mengeksekusi Margaret Yentin Liana (43), istrinya sendiri, lebih dulu.

Seusai mengeksekusi istrinya, FX Ong langsung duduk di luar sembari menyalakan satu batang rokok dan meletakkan satu selongsong peluru di atas meja kerja.

Bahkan, surat wasiat yang ditulis FX Ong diduga dibuat setelah menembak sang istri.

 Setelah itu, FX Ong masuk ke kamar Rafael dan menembak kepala putra kesayangannya tersebut ketika tertidur pulas. Begitu juga dengan Kathlyn Fransiskus yang tewas dengan luka tembak di kepala.

“Semuanya telah disiapkan oleh FX Ong bahwa ini pengakhiran hidup, makanya dia sudah menitip pesan. Kamar dia juga terkunci dari dalam,” kata  Zulkarnain, Kamis (26/10/2018).

Ditemukan senjata revolver di tangan FX Ong

Senjata api rakitan jenis revolver tersebut ditemukan dalam genggaman tangan FX Ong yang tewas di samping istrinya. Hasil analisis investigasi, ditemukan guns shot residu (GSR) di punggung tangan serta telapak tangan bapak dua anak itu.

Dari hasil analisis investigasi itulah dipastikan FX Ong adalah pelaku utama pembunuhan dua anak dan istrinya.

“Labfor memastikan, ditemukan guns shot residu (GSR), artinya FX Ong yang menembakkan senjata. Dialah yang membunuh tiga lain dan dirinya sendiri,” ungkap Zulkarnain.

Senjata yang digunakan oleh FX Ong bukanlah keluaran dari pabrikan, melainkan senjata yang telah dimodifikasi sebelumnya. Itu terungkap dari hasil uji balistik tim Labfor Polda Sumsel.

“Jadi saya klarifikasi, sebelumnya saya bilang itu adalah senjata pabrikan Taiwan. Hasil uji balistik, senjata itu hanya gagangnya saja yang pabrikan, sementara laras senjata buatan sendiri, artinya senjatanya adalah rakitan,” kata Zulkarnain.


Tak terdengar suara tembakan 

Letusan senjata revolver pun berbeda dengan senjata jenis glock. Suara antara dua senjata itu memiliki ledakan yang berbeda. Terlebih lagi, senjata milik FX Ong adalah rakitan.

“Saya rasa senjata revolver itu suaranya tidak terlalu keras, apalagi di dalam kamar. Dan bisa jadi kondisi malam itu pembantunya sudah tidur sehingga tidak terdengar,” ujar Zulkarnain.

Jenderal bintang dua ini mulanya menduga senjata api rakitan yang digunakan FX Ong untuk menghabisi nyawa istri dan anaknya tersebut sempat dilapisi dengan bantal agar suara letusan sedikit teredam.

Namun, dari hasil olah TKP tak ada satu pun bantal yang ditemukan tertembus peluru.

"Menurut saya revolver tidak keras, berbeda dengan glock, tidak mengejutkan banget (revolver), apalagi dalam kamar. Awalnya diduga pakai bantal, namun bantal juga ternyata tidak ada yang bolong,” ungkapnya.

Hendak dicerai istri

Kasus bunuh diri yang dilakukan Fransiskus Xaverius (FX) Ong (45) bersama keluarganya diduga akibat adanya orang ketiga hingga memicu keretakan rumah tangga mereka.

Sarah Perdinanti (20) yang merupakan asisten rumah tangga korban menjadi saksi kunci dalam peristiwa beradarah tersebut. Ia pun menjalani pemeriksaan intensif di Polresta Palembang, Rabu (24/10/2018)

Sarah mengatakan, majikannya beberapa waktu belakangan sering terlibat keributan di rumah yang diduga dipicu adanya pihak ketiga sehingga membuat hubungan mereka menjadi tidak harmonis.

“Cece (Margaret) sering buka HP Koko (FX Ong) dan pernah lihat ada wanita lain. Mamanya Cece cerita ke orang lain sehingga sering ribut,” kata Sarah.

Kabar keduanya akan menempuh jalur perceraian atas dugaan orang ketiga itu pun, menurut Sarah, sering terdengar. FX Ong dan Margareth sempat berebut soal hak asuh anak jika ingin berpisah.

“Koko enggak mau anaknya diasuh Cece jadi suka ribut begitu,”ujarnya.

 

 

https://regional.kompas.com/read/2018/10/26/05212131/puntung-rokok-bercak-darah-hingga-revolver-jadi-petunjuk-utama-bunuh-diri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke