Satpam Dihajar Perampok, Motornya Dibakar dan Uang Rp 14 Juta Dibawa Pelaku

Korban dihajar hingga babak belur dan sepeda motornya dibakar pelaku.

Kasus ini terjadi pada Senin (22/10/2018) sekitar pukul 18.45 WIB. Korban dirampok saat melakukan patroli di kawasan perusahaan tempat ia bekerja.

Kapolres Kuansing AKBP Fibri Karpiananto mengatakan, atas kejadian itu korban mengalami kerugian Rp 14 juta. Saat ini korban sudah melapor ke pihak kepolisian untuk diselidiki pelakunya.

"Pelaku diduga lima orang. Saat ini masih kami selidiki," kata Fibri saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (23/10/2018).

Fibri menjelaskan, korban awalnya melakukan patroli seorang diri di jalan poros perusahaan. Di perjalanan, korban diberhentikan oleh sejumlah pria yang tidak dikenalnya.

"Korban diduga dipukul oleh satu pelaku menggunakan kayu. Kemudian korban diseret dan dipukuli oleh para pelaku lainnya," kata Fibri.

Setelah korban tak berdaya, pelaku merampas tas korban yang berisi uang Rp 14 juta dan membakar sepeda motor milik korban. Kemudian pelaku langsung melarikan diri. Sementara korban berusaha mencari pertolongan," jelas Kapolres.

Korban melapor ke Polsek Kuantan Mudik dan segera melakukan visum ke rumah sakit.

"Kita masih mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan saksi-saksi untuk mengungkap kasus perampokan ini," jelas Fibri.

Tidak hanya itu, sebelumnya kawanan rampok juga beraksi di wilayah Kabupaten Kuansing, Riau, Minggu (21/10/2018) dini hari sekitar pukul 02.15 WIB. Saat itu, sejumlah pelaku merampok seorang warga Desa Sumber Jaya, Kecamatan Singingi Hilir, bernama Yanwar Kartin alias Ujang (63).

Pelaku yang diduga empat orang menodongkan senjata api laras pendek terhadap istri korban, dan meminta menyerahkan uang dan barang berharga.

Awalnya korban menyerahkan uang Rp 15 juta. Namun, pelaku belum puas, lalu meminta perhiasan korban.

Belum cukup disitu, pelaku kembali meminta uang dengan cara mengancam akan membawa seorang anak korban. Sehingga, korban menyerahkan uang Rp 450 juta. Atas kejadian itu, korban mengalami kerugian Rp 500 juta.

Polisi kini masih terus mengejar pelaku serta melakukan penyelidikan apakah ada kaitannya antara kedua kasus ini.

"Kita juga mengimbau masyarakat dapat lebih waspada menyimpan uang dan juga barang berharga lainnya," imbau Fibri.