Salin Artikel

Begini Kondisi Pos Relawan Penjaga Perlintasan di Lokasi Tabrakan Kereta Vs Pajero di Surabaya

Beberapa pemuda tampak sedang mengobrol di pos tersebut. Mereka bergegas meninggalkan tempat saat Kompas.com mencoba bertanya perihal kecelakaan KA Sritanjung yang menabrak mobil Pajero pada Minggu siang kemarin.

Dalam pos tersebut terpampang jadwal nama penjaga, jam dinding, jadwal waktu melintas KA, dan SOP tentang penjaga perlintasan KA.

Di bawah jadwal tersebut terdapat tongkat lampu berwarna merah yang biasa digunakan penjaga memberi tanda kepada pengguna jalan yang melintas di perlintasan.

Di sisi pos terdapat tali yang mengikat palang pintu manual. Ujung palang pintu diberi beban batu sebagai pemberat sehingga jika tali dilepas, otomatis palang pintu akan membuka.

"Jika jam sudah menunjukkan jadwal kereta lewat, ujung pintu ditarik dengan tali dan dikaitkan dengan besi. Jika kereta lewat, tali dilepas lagi dan palang pintu terbuka," kata pria yang menolak disebut identitasnya.

Namun, pada peristiwa kemarin, kata pria tersebut, tidak ada tanda alarm yang berbunyi  karena alarm rusak sejak sebulan lalu. Alarm tersebut sebagai penanda jika dalam beberapa menit ke depan akan ada kereta yang melintas.

Praktis, penjaga hanya mengandalkan jadwal yang terpampang di pos dan jam dinding. Pada peristiwa kemarin, dia menduga penjaga lalai. Pintu perlintasan baru diturunkan saat separuh badan mobil pajero sudah melintasi rel KA.

Dibayar sukarela

Penjaga perlintasan KA jalan Pagesangan Surabaya, sesuai jadwal yang tertera dalam pos, ada tujuh orang. Dua di antaranya cadangan. Tujuh orang tersebut bertugas selama 24 jam dalam sehari.

Penjaga perlintasan KA jalan Pagesangan Surabaya itu tidak dibayar. Mereka mengandalkan simpati pengendara yang melintas di jalan tersebut.

"Dapatnya 24 jam berapa, ya hasil itu dibagi tujuh orang," kata Muhaji, warga setempat yang mengaku pernah menjadi penjaga palang pintu di perlintasan Jalan Pagesangan Surabaya.

Dia mengatakan tidak tahu berapa uang yang dikumpulkan dalam sehari oleh pos penjaga pintu perlintasan itu. "Yang pasti jika puasa dan menjelang Lebaran, dapatnya bisa banyak," ujarnya.

Dinas Perhubungan Jawa Timur juga mengeluhkan banyaknya perlintasan yang tidak dijaga di Jawa Timur. Di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya terdapat 718 perlintasan sebidang.

Sebanyak 143 dijaga dan dikelola PT KAI, 41 perlintasan dijaga pihak ketiga, 460 perlintasan resmi tidak dijaga, dan masih ada 74 perlintasan liar dan tidak dijaga.

"Kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kewaspadaan saat melintas di perlintasan lebih penting. Makanya, kami terus berkampanye keselamatan kereta api," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Fattah Jasin.

Olah TKP

Pagi tadi, tim dari Polda Jawa Timur melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di perlintasan tersebut.

"Tim Polda Jatim turun tangan karena kecelakaan masuk kategori kecelakaan menonjol," kata Kanit Laka Polrestabes Surabaya AKP Gusti Ketut Antara.

Ketiga penumpang meninggal dunia dalam kecelakaan KA Sritanjung versus Mobil Pajero kemarin.

Ketiganya adalah satu keluarga, yakni Gatot Sugeng Priyadi (54) dan Indah Widyastuti (45), serta Gilang Reswara Ilham Wicaksana (11).

Semua korban berada di satu alamat rumah, yakni Perumahan Wisma Trosobo Gang VI Nomor 15 Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. 

https://regional.kompas.com/read/2018/10/23/05364221/begini-kondisi-pos-relawan-penjaga-perlintasan-di-lokasi-tabrakan-kereta-vs

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke