Salin Artikel

Banjir Landa Nias Selatan

NIAS SELATAN, KOMPAS.com – Banjir melanda Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Senin (15/10/2018).

Hujan lebat sejak siang berlangsung dalam waktu yang lama membuat air sungai meluap ke pemukiman warga dengan cepat. Badan sungai tidak bisa menampung air yang datang dari wilayah yang lebih tinggi.

Di beberapa tempat, ketinggian air lebih dari 50 sentimeter hingga 1 meter dan merendam banyak rumah warga dan fasilitas umum.

Salah seorang warga Desa Orahili, Yanuari Telaumbanua, saat dihubungi melalui telepon seluler membenarkan adanya banjir di Sungai Gomo. Banyak warga kehilangan peralatan rumah tangga akibat hanyut dibawa arus sungai.

"Banjir terjadi akibat air sungai meluap menyusul hujan yang berkepanjangan sejak jam 2 siang tadi," kata Yanuari Telaumbanua, Senin (15/10/2018).

Yanuari Telaumbanua menjelaskan, air Sungai Gomo meluap akibat curah hujan yang cukup tinggi sehingga membanjiri perkampungan warga dan melanda 3 desa mulai dari hulu sungai yakni Desa Hiliana'a Gomo, Desa Lawalawaluo Gomo dan Desa Orahili Gomo.

Dijelaskannya, pada jam 17.00 WIB, banjir sudah membesar dan membuat sejumlah warga yang ingin kembali ke rumah terhambat akibat tidak dapat menyeberangi sungai yang meluap.

"Tadi saja saya berusaha menyeberangkan kakak yang ingin kembali ke rumah dari seberang sungai," ujarnya.

Belum diketahui berapa banyak warga yang menjadi korban. Namun, seluruh warga berusaha menyelamatkan barangnya masing-masing.

Melalui sambungan telepon, Bupati Nias Selatan Hilarius Duha membenarkan ada banjir yang terjadi di Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan dan merendam pemukiman di bantaran Sungai Gomo.

"Benar, tadi ada banjir di Sungai Gomo, tapi tidak ada korban jiwa dan kerugian berarti," kata Bupati Nias Selatan.

Akibat banjir, tidak ada korban jiwa maupun kerugian materil bagi warga, namun merendam sejumlah rumah warga.

Banjir juga sempat membuat aktivitas warga terkendala. Namun, sejak pukul 19.00 WIB, banjir sudah mulai surut.

"Di bantaran sungai banyak permukiman warga dan lahan pemukiman mereka lebih rendah dari pada permukaan sungai sehingga menjadi langganan banjir kala hujan turun deras seperti saat ini," ucapnya.

Hilarius mengaku sudah memerintahkan camat dan unsur lainnya untuk terus memantau perkembangan yang ada. Bila perlu, ia akan menurunkan semua sumber daya dan peralatan yang ada untuk melakukan tindakan penanggulangan bencana.

''Saya sudah perintahkan camat untuk selalu melaporkan update perkembangan di lapangan,'' katanya.

Akibat banjir, sejumlah lereng sungai longsor, namun tidak membahayakan permukiman warga. Hilarius berharap banjir tersebut tidak akan terjadi lagi sebab kejadian serupa pernah melanda kawasan tersebut beberapa tahun yang lalu.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/15/23552541/banjir-landa-nias-selatan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke