Salin Artikel

Kekeringan, 1.000 ASN Kota Bandung Gelar Shalat Minta Hujan di Balai Kota

Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar shalat istisqa yang diikuti sektar 1.000 aparatur sipil negara (ASN) di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Senin (16/10/2017).

Langkah ini merupakan pendekatan spiritual yang dilakukan sebagai upaya nonteknis agar Kota Bandung dan sekitarnya bisa segera diguyur hujan.

Seusai mengikuti shalat istisqa, Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial mengatakan bahwa laporan dari masyarakat yang terdampak kekeringan semakin hari terus bertambah.

Bahkan, kondisinya semakin memprihatinkan karena musim kemarau cukup panjang ini membuat warga sampai rela mengeluarkan uang setiap hari demi mendapatkan air.

"Pada kemarau cukup panjang ini kita memohon kepada Tuhan agar kita mendapat keberkahan agar Allah bisa memberikan hujan di Kota Bandung. Sudah banyak masyarakat Kota Bandung yang sudah menjerit minta air, ada yang sudah beli air per jeriken Rp 5.000," kata Oded, Senin pagi.

Lebih lanjut Oded menambahkan, dengan menggelar shalat istisqa, dia berharap agar hujan bisa segera turun guna memenuhi kebutuhan air masyarakat.

"Kemarin ketika saya berkomunikasi dengan Miftah Farid, siangnya dan malemnya ada hujan, mudah-mudahan dengan wasilah shalat ini Allah bisa menurunkan hujan di Kota Bandung," imbuhnya.

Oded pun menyerukan kepada masyarakat Kota Bandung agar juga ikut melakukan hal serupa. Dia berharap aparatur kewilayahan ataupun di masjid-masjid warga bisa menjalankan shalat istisqa berjamaah guna menambah doa sehingga musim kemarau bisa segera berlalu.

"Imbauan kepada masyarakat untuk shalat istisqa saja. Mau camat atau lurah silakan, sebulan lagi saja (tidak hujan) kita repot. Kemarin banyak WhatsApp dan SMS bahwa mereka kekurangan air. Saya mengajak kepada warga Kota Bandung untuk melakukan istisqa dengan berkhidmat dan ikhlas," ujarnya.

Upaya teknis

Tidak hanya dengan shalat istisqa saja, upaya Oded untuk mengatasi masalah kekeringan di Kota Bandung adalah dengan berkoordinasi dengan PDAM Tirtawening untuk bisa berupaya keras memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat.

"Upaya harus dilakukan dalam dua sisi. Pertama, secara teknis saya sampaikan kepada PDAM harus selalu mempersiapkan. Meski debit sudah terbatas, saya harus berbicara agar PDAM tetap memberikan pelayanan tanki," jelasnya.

Langkah lainnya, Oded memastikan pembangunan kolam-kolam retensi akan terus digenjot. Saat ini, kata dia, Pemkot Bandung sedang mengerjakan kolam retensi di aliran sungai Citepus.

"Nanti di tempat lain juga di Gedebage bangun juga. Kita akan memgupayakan menginventarisir aset Kota Bandung kalau analisa DED-nya (detail engeenering design) bisa kita lakukan," bebernya.

Selain upaya tersebut, Oded juga meminta agar masyarakat Kota Bandung bisa lebih berhemat ketika air sedang melimpah serta menyarankan masyarakat untuk membuat penampungan air. Bagi warga yang mempunyai halaman rumah, diimbau sebisa mungkin membuat lubang resapan air.

"Saya imbau pada masyarakat prinsip bersyukur itu ketika dapat air dari Allah simpan itu air ditandon. Saya mengimbau kepada masyarakat pakai sumber resapan air, jadilah pandai membuat sumur resapan, dan kedua secara nonteknis kita lebih mendekatkan diri kepada Allah," tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/15/14565851/kekeringan-1000-asn-kota-bandung-gelar-shalat-minta-hujan-di-balai-kota

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke