Salin Artikel

Siswa SD Dilatih Simulasi Tanggap Bencana Gempa dan Tsunami

GRESIK, KOMPAS.com – Tidak seorang pun bisa memprediksi kapan bencana melanda. Termasuk bencana gempa bumi dan tsunami yang baru saja terjadi di Palu, Sigi, serta Donggala di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Datangnya bencana seringkali membuat panik warga, meski hal ini sebenarnya cukup wajar. Namun tidak bisa dipungkiri, justru kepanikan semacam ini kadang malah menimbulkan banyak korban jiwa.

Sebagai upaya untuk dapat mengenalkan para siswa akan apa tindakan yang harus dilakukan pada saat terjadi gempa dan tsunami, SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gresik menggandeng Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM), menggelar acara simulasi mengenai kondisi tanggap bencana gempa dan tsunami, Senin (8/10/2018).

“Kami bersyukur tidak menjadi bagian dari yang terkena musibah. Namun dengan tidak melupakan banyaknya korban yang berjatuhan, menjadi salah satu bukti bahwa tindakan penyelamatan diri itu penting,” ujar salah seorang anggota KOKAM, Any Susanto.

Di hadapan para siswa, Any lantas menjelaskan dan memperagakan bagaimana cara terbaik untuk menyelamatkan diri, jika terjadi bencana gempa melanda. Salah satu di antaranya, menghindari benda atau bangunan yang berpotensi roboh.

“Jika memang terpaksa harus berada di dalam gedung, maka cara paling tepat untuk menyelamatkan diri adalah dengan menggunakan teknik segitiga kehidupan milik Doug Copp,” terangnya.

Teknik segitiga kehidupan milik Doug Copp yang dimaksud Any adalah dengan cara memanfaatkan ruang kosong yang biasanya tersisa di samping benda lunak seperti sofa, kasur, maupun tumpukan kertas.

Namun, Any menyarankan, sebaiknya para siswa bergegas keluar dengan membawa benda yang dirasa bisa melindungi diri seperti tas atau bantal, untuk melindungi kepala dari reruntuhan bangunan dan gedung, bila bencana gempa melanda.

“Sekarang saya jadi tahu dan dapat ilmu baru, bagaimana bila ada gempa bumi. Saya juga akan beritahu mama dan papa tentang ini, bila sudah pulang di rumah nanti,” tutur Cendekia Brilianta P. Soeto Widjaya, salah seorang siswa yang masih duduk di bangku kelas dua.

Selain acara simulasi, pihak sekolah juga menggalang dana dari para siswa dan juga guru selama lima hari berturut-turut sebelumnya.

Dari kegiatan itu, terkumpul bantuan sebesar Rp7.294.500 yang bakal disalurkan untuk korban bencana gempa dan tsunami di Sulteng.

“Semua tentu sesuai kehendak Allah. Tapi ini sebagian dari ikhtiar kami, untuk memberikan pengetahuan kepada para siswa, sekaligus menegaskan kepada anak didik bahwa salah satu anugerah dari Allah adalah kehidupan,” ucap Kepala SD Wringinanom 1 Gresik, Kholiq Idris.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/08/20135901/siswa-sd-dilatih-simulasi-tanggap-bencana-gempa-dan-tsunami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke