Salin Artikel

Warga Pulau Terpencil Minta Pemerintah Atasi Krisis Air Bersih

POLEWALI MANDAR,KOMPAS.com – Musim kemarau panjang membuat warga pulau terpencil di Polewali Mandar, Sulawesi Barat mengalami krisis air bersih.

Untuk mendapatkan air bersih untuk minum dan memasak, selain harus antri berjam-jam sejak Subuh, warga juga harus berjalan kaki sejauh lebih dari satu kilometer menuju sumur tua yang terletak di ujung kampung.

Warga berharap pemerintah membangun jaringan PDAM atau sumur bor untuk mengatasi kesulitan air bersih terutama setiap musim kemarau panjang.

Dampak kekeringan kian menyulitkan warga Pulau Battoa sejak tiga bulan terakhir. Di Dusun Pulau Tangnga, Kelurahan Amassangan, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, misalnya, sejak kemarau, sumur warga mulai mengering dan tidak mengeluarkan air.

Pada Senin pagi (24/9/2018), untuk mendapatkan air bersih untuk masak dan minum, warga harus berjalan kaki sejauh satu kilometer lebih menuju sebuah sumur yang terletak di ujung kampung.

Warga harus antri menunggu selama berjam jam sejak subuh, lantaran sumur tua tersebut mulai mengering dan sulit mengeluarkan air.

Air yang diambil warga dikonsumsi untuk kebutuhan sehari hari seperti mandi, mencuci dan minum. Sementara, untuk kebutuhan lain, warga terpaksa menggunakan air laut.

Naisa, salah satu ibu rumah tangga di Pulau Battoa mengaku persoalan air bersih setiap musim kemarau membuat warga stres berat. Sumur tua satu-satunya yang berada di ujung kampung tak cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi ratusan kepala keluarga di pulau terpencil ini.

“Karena airnya sedikit kami terpaksa antri berjam-jam. Dan itu pun tidak cukup karena banyak rumah tangga di sini,”jeas Naisa.

Sering kali sumur mengering karena terus ditimba secara bergantian. Akibatnya, warga yang terlanjur berjalan kaki ke sumur dari perkampungan mereka harus menunggu berjam-jam sampai air sumur kembali terisi dengan air di dasar sungai.

Banyaknya warga yang antri air sejak subuh hingga larut malam membuat sebagian warga yang tak sabar menunggu harus pulang dengan tangan hampa membawa jerigen kosong atau ember kosong ke rumah.

Sejumlah warga yang sedianya akan mandi air bersih setelah berhari-hari tidak mandi, kembali kecewa dan pulang karena sumber air tak mencukupi sementara banyak warga yang antri lebih dulu.

Warga berharap pemerintah bisa turut membantu mengatasi kesuitan air bersih yang dihadapi warga pulau terutama saat musim kemarau setiap tahunnya. 

https://regional.kompas.com/read/2018/09/24/10160671/warga-pulau-terpencil-minta-pemerintah-atasi-krisis-air-bersih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke