Tanzil Hadid, Peraih Medali Emas Asian Games, Akan Daftarkan Orangtuanya Ibadah Haji

Pedayung kelahiran 7 Oktober 1991 ini berasal dari Desa Teluk Paman Timur, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau.

Tanzil lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya Mudarma bekerja sebagai nelayan dan ibunya Inurjati berkebun.

Meski begitu, Tanzil berhasil membuat keluarganya bangga dengan prestasi sebagai atlet dayung.

Setelah sukses mengukir prestasi di Asian Games 2018, dia mau mendaftarkan keduanya orangtuanya naik haji.

"Alhamdulillah, berkat doa keluarga, saya meraih medali emas di Asian Games. Saat ini saya mau daftar ayah dan ibu ke Tanah Suci," ungkap Tanzil saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/9/2018).

Dia mengatakan, saat ini masih berada di Jakarta. Rencananya akan pulang kampung ke Kampar Kiri, Rabu (5/9/2018).

Tanzil memiliki istri bernama Weny Resti. Mereka baru saja dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Zafran Hafiz Alhadid.

"Anak saya baru berusia dua bulan dua minggu," kata Tanzil.

Medali emas yang ia dapat di Asian Games merupakan hadiah untuk bayi pertamanya.

"Ya, hasil ini saya persembahkan terutama buat keluarga saya. Kemudian untuk masyarakat Indonesia," jawab Tanzil.

Pria lulusan SMA ini memang ingin menjadi atlet dayung. Sejak kecil ia selalu mencita-citakan menjadi atlet dayung.

"Saya masuk dayung 2008. Dulu saya juga pernah berlatih dayung di Danau PLTA Koto Panjang, Kampar," katanya.

Ketika ditanya soal bonus atau hadiah dari Pemerintah Kabupaten Kampar, Riau, Tanzil mengaku belum menerimanya.

"Dengar-dengar ada. Tapi belum tahu pastinya masalah kapan dan berapanya," jawab Tanzil.

Untuk diketahui, Tanzil meraih medali emas setelah final rowing di Venue Rowing & Canoeing Regatta Course kompleks Jakabaring Sport City, Palembang pada Asian Games 2018.\