Salin Artikel

Gotong Royong di Dapur Umum untuk Korban Gempa Lombok

Sesekali dia membalikkan adonan saat warnanya mulai kecoklatan.

Dia dan ibu-ibu lainnya sedang sibuk memasak di dapur umum Gunungsari yang didirikan Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk korban gempa Lombok.

Khairiyah sendiri merupakan seorang guru dari Yayasan Raudlatulsshibyan NW Belencong, Gunung Sari, Lombok Barat.

"Hari ini masak perkedel jagung sama tempe orek," ujar Khairiyah di dapur umum depan sekolah, Lombok, NTB, Senin (20/8/2018).

Di tempat ini, mereka bergotong royong menyiapkan makanan bagi korban gempa. Meskipun mereka sendiri juga merasakan trauma akibat gempa yang muncul berkali-kali.

Dalam satu hari, dapur umum ini bisa memasak sekitar 350 porsi sampai 400 porsi. Dengan kemampuan yang ada, ibu-ibu ini hanya bisa memasak untuk makan siang saja.

Khairiyah mengatakan, logistik makanan dari dapur umum ini disuplai dari ACT yang merupakan sumbangan dari berbagai pihak.

Segala bentuk bantuan logistik, kata Khairiyah, sangat berguna untuk korban gempa Lombok.

"Alhamdulillah selain dari bahan logistik yang ada di sini, kadang kami dapat sumbangan juga dari yang lain yang ingin sumbang. Ada yang langsung kasih rendang atau tempe. Itu semua langsung kami bungkus untuk warga," ujarnya.

Mereka memasak dari pagi hingga siang dan dibantu mahasiswa relawan. Setelah matang, makanan dibungkus dan didistribusikan ke tempat pengungsian.

Banyak komunitas maupun lembaga yang membantu korban gempa Lombok. Namun, dukungan yang tidak kalah penting berasal dari warga setempat.

Warga yang punya persediaan selimut lebih biasa berbagi dengan warga lain yang membutuhkan.

Khairiyah mengatakan, warga sekitar juga biasa mengobrol dan bersenda gurau untuk menghilangkan trauma. Dapur umum ini menjadi tempat interaksi menghilangkan sedih.

"Harus sering dikasih motivasi warganya. Sering dikunjungi, diajak mengobrol. Sambil kami harus sering berdoa juga," kata Khairiyah.  

Koordinator Posko Bantuan dari ACT Sutaryo mengatakan, ada 44 dapur umum yang sudah dibangun. Posko unit juga sudah dibangun di 44 lokasi.

Sutaryo mengatakan pihaknya memang tidak menyediakan koki untuk memasak di dapur umum.

"Jadi yang memasak memang ibu-ibu setempat," ujarnya.

Adapun, ACT memiliki 1 posko induk, 8 posko wilayah, 44 posko unit, dan 44 dapur umum untuk bencana gempa Lombok.

https://regional.kompas.com/read/2018/08/20/14285161/gotong-royong-di-dapur-umum-untuk-korban-gempa-lombok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke