Salin Artikel

Warga Terdampak Kekeringan di Gunung Kidul Capai 116.000 Jiwa

Luasan daerah terdampak belum bertambah. Namun warga terdampak terus bertambah. Saat ini, warga terdampak kekeringan mencapai 116.216 jiwa dari sebelumnya 96.523 jiwa.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki mengaku belum ada penetapan status tanggap darurat

Berbeda halnya dengan Kabupaten Kulon Progo yang sudah menetapkan status tanggap darurat karena 8 kecamatan di daerah tersebus terdampak kekeringan. 

"Anggaran kita untuk droping tahun ini baru terpakai sekitar Rp 250 juta, dari total anggaran sekitar Rp 600-an juta. Sehingga kami belum menetapkan tanggap darurat," ujar Edy saat dihubungi Senin (6/8/2018).

Edy menjelaskan, setiap hari pihaknya melakukan droping air dengan memakai 6 unit armada tangki.

Per harinya distribusi ditargetkan menyalurkan 24 tangki yang masing-masingnya bermuatan 5.000 liter air bersih.

"Selain itu, anggaran di kecamatan yang terdampak kekeringan juga masih ada, dan banyak bantuan dari pihak ketiga juga banyak," imbuh dia.

Camat Nglipar, Witanto mengungkapkan, di wiliayahnya ada beberapa dusun yang mengalami kekeringan, di antaranya berada di Desa Katongan, Kedungpoh, dan Pengkol.

"Wilayah yang kekeringan memang belum teraliri PDAM, dan warga kami biasanya membeli dari tangki swasta sekitar Rp 125.000 hingga Rp 150.000," bebernya.

Untuk mengurangi dampak kekeringan, tiga desa tersebut sudah menganggarkan dana dari APBDes. Uang tersebut untuk membuat sumur bor baru.

"Selain itu juga mengajukan dari provinsi terkait pembangunan sumur bor untuk mengatasi kekeringan," ucapnya.

Sebelumnya, Direktur PDAM Tirta Handayani Isnawan Febrianto mengatakan, saat ini total cakupan PDAM Tirta Handayani mencapai 65 persen.

Ditambah SPAMDes 25 persen, maka jaringan perpipaan di Gunung Kidul mencapai 80 persen. Sisanya 20 persen merupakan air mandiri, sumur gali, atau air permukaan, hingga geografis tidak terjangkau perpipaan.

"Untuk wilayah jangkauan PDAM, kami optimis musim kemarau dan memasuki puasa dan lebaran tidak akan ada kendala," imbuhnya.

Untuk tahun ini, pihaknya menyiapkan beberapa sumber air tambahan di antaranya di Tegalsari, Wonosari; Sayangan Playen, dan karangmojo. Selain itu juga meningkatkan kapasitas pompa air di sejumlah titik. 

https://regional.kompas.com/read/2018/08/06/16231111/warga-terdampak-kekeringan-di-gunung-kidul-capai-116000-jiwa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke