Hasil tanaman rumput laut mereka tidak bisa berkembang akibat diterjang ombak besar dan kiriman sampah-sampah yang merusak tanaman rumput laut mereka.
Cuaca buruk disertai gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan Polewali Mandar juga berdampak buruk terhadap hasil budidaya rumput laut.
Petani rumput laut di kawasan Pantai Kalawa, Kelurahan Lantora, Polewali Mandar, misalnya, mengeluh karena tanaman rumput laut mereka rusak diterjang gelombang.
Petani terpaksa memanen tanamannya lebih awal meskipun waktu masa panen belum tiba.
Alasannya jika tidak dipanen lebih cepat, tanaman rumput laut mereka bisa habis atau rusak karena diterjang gelombang dan tertimbun sampah bawaan yang terbawa gelombang.
Sulemana, petani rumput laut di Pantai Kalawa, mengaku terpaksa memanen tanaman rumput lautnya lebih cepat karena takut rusak diterjang gelombang.
Pendapatan Sulemena yang biasanya panen rumput laut hingga Rp 3-4 juta per sekali panen kini hanya sekitar Rp 2 juta saja bahkan kurang.
Kualitas produksi rumput yang tidak memenuhi standar menjadi alasan pedagang tidak bisa membeli dengan harga fantastis.
“Daripada rusak semua atau hanyut terbawa gelombang lebih baik dipanen cepat,” tutur Sulemana, Jumat (3/8/2018) lalu.
Selain itu petani semakin merugi lantaran harga rumput laut di pasaran saat ini hanya berkisar Rp 17.000 per kilogramnya.
https://regional.kompas.com/read/2018/08/05/17270481/cuaca-buruk-petani-rumput-laut-rugi-jutaan-rupiah