Salin Artikel

5 Cerita di Hari Pertama Sekolah: Siswa Aniaya Teman hingga Sekolah Disegel

SOLO.KOMPAS.com - Hari pertama sekolah secara resmi digelar di seluruh sekolah di Indonesia. Sejumlah cerita terjadi di berbagai daerah menyambut hari pertama sekolah ini.

Sempat diwarnai dengan masalah Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), akhirnya penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) resmi digelar pada hari Senin (16/7/2018).

Berikut adalah 5 cerita di hari pertama sekolah yang dirangkum dari sejumlah daerah di Indonesia:

1. Ramai-ramai antar anak ke sekolah

Anda mungkin salah satunya. Tetapi ini tidak biasa. Inilah peristiwa teristimewa pada hari pertama sekolah kemarin.

Orangtua murid di seluruh Nusantara melakukannya, termasuk di sejumlah sekolah dasar di Biak Numor, Papua, seperti di Distrik Biak Kota dan Samofa. Para orang tua antusias mendampingi anak-anak mereka di hari pertama sekolah.

"Anak di hari pertama masuk sekolah harus diantar untuk mengawali jam pelajaran baru, ya setiap orangtua punya cara sendiri untuk mendampingi anak masuk ruang kelas," ujar Jamal, salah satu orangtua murid seperti dikutip dari Antara, Senin (16/7/2018).

Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), mengantarkan anak ke sekolah merupakan salah salah satu bentuk dukungan orangtua bagi anak-anak mereka.

Para orangtua yang berstatus PNS juga memperoleh dispensasi untuk mengantarkan anak mereka pada hari pertama sekolah. Di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, misalnya, Penjabat (Pj) Walikota Palopo, Andi Arwin Azis, sendiri mendorong para PNS melakukannya.

"Dengan begitu diharapkan dapat menjadi stimulan untuk tetap semangat dari orangtua siswa agar mereka lebih peka, peduli dan memiliki perhatian terhadap proses pendidikan yang dijalani oleh anak-anak mereka. Di sekolah, mereka akan berinteraksi, antar pihak sekolah dengan orangtua siswa, dan orangtua siswa dengan para orangtua siswa," katanya.

2. Ritual tradisi sebelum sekolah

Siswa di Bali menggelar acara tradisi Pawintenan Bhuwana Amlapura atau memohon ilmu pengetahuan pada Jumat (17/7/2018). Acara tersebut digelar di Taman Budaya Candra Buan, Karangasem, Bali.

Upacara tersebut diikuti 2020 siswa dan para tenaga pendidik di Bali dan dihadiri langsung oleh Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri.

"Sebab ilmu pengetahuan ibarat pisau bermata dua. Bisa jadi bermanfaat ketika berada pada orang yang baik, namun bisa pula menghancurkan keberadaban manusia bila berada pada orang yang jahat. Pelaksanaan Pawintenan dilandasi oleh keinginan agar ilmu pengetahuan berada pada orang yang baik, agar kelak dapat bermanfaat bagi umat manusia," kata Bupati Mas Sumatri seperti dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (17/7/2018).

Sementara itu, di Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Menengah Pertama Versi Integrasi Pesantren Pondok Pesantren Al Qur'an Wates (MI dan SMP VIP Pesawat), pengurus sekolah menggelar ritual khusus bagi siswa baru di dua tingkatan tersebut, yakni rukiah.

Satu per satu siswa menjalani rukiyah yang ditangani langsung oleh pengasuh ponpes, Ahmad Su'adi Chasan. Setiap siswa dipegang bagian keningnya lalu serangkaian doa dipanjatkan. Selesai didoakan, siswa diminta meminum segelas air putih yang telah disiapkan sebelumnya.

Ahmad mengatakan, rukiah bertujuan membuka hati dan daya pikirnya supaya lebih fokus dan mudah menerima pelajaran serta  membentengi diri siswa dari segala hal negatif dari lingkungan yang berpotensi merusak intelektualisme, keimanan, dan perilakunya.

3. Tawuran lalu dijemur di kantor polisi

Di Bogor, puluhan pelajar SMK di Bogor digiring ke kantor polisi pada hari pertama masuk sekolah lantaran terlibat tawuran di kawasan Simpang Sentul, Kabupaten Bogor.

Sebanyak 36 pelajar SMK itu dibawa ke Mapolres Bogor dan dijemur di tengah lapangan kantor polisi. Puluhan pelajar laki-laki dijemur dengan hanya mengenakan celana panjang tanpa atasan. Mereka juga disuruh melakukan push up sebagai hukuman.

4. Pelajar Aniaya temannya

Sementara itu, hari pertama masuk sekolah tidak begitu menyenangkan bagi MR, seorang siswa dari sebuah sekolah swasta di Kecamatan Andir, Bandung.

MR justru terlibat perkelahian dengan rekannya, Tlk, dan mengakibatan luka sayat di bagian kepala MR.

"Kepala korban mengalami luka karena benda tajam, informasi awal karena sabetan pisau cutter," ujar Kapolsek Andir Kompol Dadang Gunawan yang dihubungi Kompas.com, Senin (16/7/2018).

Dari keterangan petugas kepolisian, perkelahian dipicu karena pelaku dan korban saling senggol saat hendak memarkirkan kendaraan di Jalan Kebonjati.

Tlk saat ini sudah diamankan pihak Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung.

 

5. Sekolah disegel

Puluhan murid di Sekolah Dasar Negeri 99, Kampung Beru, Desa Pelalakang, Taklar, Sulawesi Selatan, terpaksa gigit jari karena gerbang sekolah mereka tersegel. Penyegelan tersebut disebabkan kasus sengketa lahan dan mutasi kepala sekolah.

"Saya tidak tahu apa masalahnya sehingga disegel, karena saya juga pertama kali menginjakkan kaki di sekolah ini sebagai kepala sekolah yang baru," kata Hj Siti Hasma, Kepala SD 99 Kampung Beru.

Balok kayu dan bambu di gerbang sekolah menghalangi keingnan puluhan siswa SD Negeri 99 di untuk belajar di hari pertama sekolah mereka.

Sengketa tersebut terjadi antara salah satu ahli waris dari Cole Daeng Banting, Sudirman Nawang yang mengatakan, tanah tersebut adalah milik neneknya yang dipinjamkan ke pemerintah dengan status hak pakai.

"Ini tanah miliknya nenek saya, makanya saya menyegelnya karena pemerintah tidak pernah mau ganti rugi," kata Sudirman Nawang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Takalar, Sudirman, mengatakan, tanah tersebut telah terdaftar di bagian aset pemerintah daerah (Pemda) dengan dasar hak sertifikat.

Menurut Sudirman, pihak yang menyegel tidak boleh menutup sekolah tanpa didukung alat bukti kepemilikan.

"Kalau tetap memaksa saya akan melaporkannya ke polisi," kata Sudirman.

Sumber: Kompas.com (Amran Amir, Agie Permadi)/Antara/Tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2018/07/17/11283471/5-cerita-di-hari-pertama-sekolah-siswa-aniaya-teman-hingga-sekolah-disegel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke