Salin Artikel

Cerita Ridwan Kamil Saat Anaknya Terdampak Sistem Zonasi PPDB

Tahun lalu, anak keduanya Camillia Laetitia Azzahra terpaksa bersekolah di SMP swasta lantaran terkena sistem zonasi PPDB.

"Bukan tahun ini, tahun sebelumnya. Anak saya terdampak oleh mereka yang dapet poin lebih gara-gara lebih dekat, nah ceritanya sama," kata Emil, sapaan akrabnya di Pendopo Kota Bandung, Kamis (12/7/2018).

Saat itu, Emil mengaku gundah menyikapi masalah tersebut. Namun, ia terus memberi pemahaman kepada anaknya soal aturan baru itu.

"Saya punya pergulatan batin, antara WhatsApp kepala dinas, tapi akhirnya membohongi diri sendiri, maka saya putuskan masuk ke swasta," ujarnya.

Terlepas dari hal itu, menurut Emil, masalah keresahan orangtua siswa menyikapi sistem zonasi merupakan dinamika di semua daerah.

"Dinamika ini tidak terjadi di Bandung, tapi di seluruh indonesia," ungkap Emil.

"Dari dua tahun terakhir kan sudah disiasati, kepada mereka yang tidak mampu dan harus sekolah swasta, kita kan ada program perbantuan nah itu tolong dimanfaatkan, kan tidak boleh ada anak di Bandung yang tidak sekolah akibat kekurangan biaya," tuturnya.

Dia menyebut, persoalan PPDB tahun ini terletak pada kuota sistem zonasi di Bandung yang mencapai 90 persen.

Emil pun akan terus mengevaluasi skema sistem zonasi untuk meredam polemik serupa di tahun depan.

"Tidak mungkin tidak dievaluasi, saya juga akan menyampaikan evaluasi 90 persen ini. Pangkal masalah bukan di zonasinya, pangkal masalahnya itu mungkin di aturan 90 persen," imbuhnya.

"Karena tahun lalu relatif lebih baik, karena presentase gak setinggi itu, jadi saya amati dinamikanya saya duga angkanya 90 itu yang menjadi kendala," jelasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2018/07/12/18021921/cerita-ridwan-kamil-saat-anaknya-terdampak-sistem-zonasi-ppdb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke