Salin Artikel

Serba-serbi Mudik, Kisah Polisi Batang Temukan Anak Pemudik yang Ketinggalan di "Rest Area"

Salah satunya, cerita soal seorang anak pemudik yan tertinggal di rest area di kawasan Kendal, Jawa Tengah, beberapa hari lalu.

Kisah ini dibagikan oleh akun Instagram @polantasindonesia, pada Rabu (19/6/2018) dan mendapatkan respons hingga puluhan ribu likes dan ratusan komentar.

Dalam video itu terlihat seorang polisi memboncengkan seorang pria yang tengah menggendong balita dan kemudian membawa anak tersebut ke sebuah mobil.

Seperti apa kisah AKP Adiel mempertemukan anak yang tertinggal orangtuanya di rest area?

Saat dihubungi Kompas.com, Adiel menceritakan ihwal peristiwa itu.

Ia mengungkapkan, saat tengah bertugas mengurai kemacetah di wilayah Batang, tiba-tiba sebuah mobil berwarna hitam berhenti di dekatnya.

Dari mobil itu, keluar seorang pria dengan wajah penuh kepanikan. Ternyata, pria tersebut kebingungan dan panik karena anaknya hilang.

Sementara, kondisi arus lalu lintas saat itu tengah macet dan tengah diberlakukan one way sehingga ia tidak bisa berbalik arah.

Anak pria tersebut diperkirakan tertinggal di Rest Area Rawa Branten, Kabupaten Kendal.

Merespons hal itu, AKP Adiel kemudian mengajak pria itu membonceng motor patrolinya. 

"Tanpa pikir panjang, Bapak tersebut saya ajak naik motor dinas saya. Kemudian, saya menyalakan rotator dan sirine, langsung saya melawan arah contraflow sejauh 5 kilometer di jalan tol fungsional wilayah Kendal. Karena saya khawatir anak tersebut kenapa-kenapa," kata Adiel kepada Kompas.com, Kamis (21/6/2018).

Sesampaikan di Rest Area Rawa Branten, Kabupaten Kendal, ternyata anak yang tertinggal tersebut telah diamankan oleh polisi yang bertugas.

"Alhamdulillah ketika sampai di Rest Area Rawa Branten, si anak sudah diamankan oleh petugas yang ada di sana," ujar Adiel.

Orangtua si anak mengaku tak tahu bahwa si anak keluar dari mobil, karena mengira anaknya tengah tidur.

Setelah berhasil dipertemukan, pria tersebut dan anaknya kembali dibonceng ke lokasi awal, kawasan Kutosari, Batang.

Kisah lainnya

Sebelum kejadian anak tertinggal di rest area itu, Adiel mengungkapkan, ada peristiwa lainnya saat pemudik kehilangan anaknya di terminal karena situasi yang ramai.

Namun, akhirnya berhasil ditemukan dan dipertemukan dengan orangtuanya atas bantuan petugas kepolisian.

Bagi Adiel, kisah dan peran dilakukannya pada musim mudik Lebaran merupakan bagian dari pelaksanaan pengabdian atas profesi yang dijalankannya.

Para aparat kepolisian harus menjalankan tugas mengatur lalu lintas mudik, dan tidak dapat berkumpul bersama keluarga saat Lebaran.

Namun, pada Lebaran kali ini, istri dan anak Adiel mengunjunginya di pos pengamanan.

"Lebaran ini, saya sangat senang sekali karena anak-anak dan istri saya datang ke pos pengamanan membawa opor ayam dan pizza. Itu luar biasa sekali rasanya," kata dia.

Terakhir, ia merasakan berkumpul bersama keluarga saat Lebaran pada 2016. Selebihnya, ia baru bisa ber-Lebaran setelah selesainya Operasi Ketupat Lebaran. 

"Pernah suatu ketika anak perempuan saya yang berusia tujuh tahun mau memberikan celengannya kepada saya untuk liburan bersama mereka. Saya terharu dan menjelaskan kepada anak saya, bukan masalah uang tapi tugas polisi yang harus jagain masyarakat," ujar Adiel. 

https://regional.kompas.com/read/2018/06/22/09383651/serba-serbi-mudik-kisah-polisi-batang-temukan-anak-pemudik-yang-ketinggalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke