Salin Artikel

Istri Korban KM Sinar Bangun: Saya Berharap Suami Bisa Ditemukan, Hidup atau Mati...

Keluarga besar tersebut merupakan abang adik bersama istri dan anak-anak mereka, sebanyak 12 orang.

Keluarga ini merupakan warga yang bermukim di Jakarta dan Nagori (Desa) Silau Malaha, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.

Salah seorang korban adalah Hotman Nainggolan (57), sulung dari tiga saudara yang tenggelam.

Ia merupakan warga Sionggang Simanindo, Nagori Silau Malaha, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.

Mereka ingin berziarah sekaligus melihat pembangunan tugu keluarga besar mereka di Kecamatan Simanindo.

Awalnya, Dameria diajak oleh anak-anaknya. Namun, dia menolak karena memilih menjaga usaha kedai tuak di samping rumahnya di Sionggang Simanindo, Nagori Silau Malaha, Kecamatan Siantar, Simalungun.

Satu adik Hotman bernama Ledikson Nainggolan dan istrinya Lilis boru Lubis merupakan warga Jakarta.

Mereka ikut membawa tiga anaknya dalam perjalanan ke Kabupaten Samosir, yakni Bungaran Nainggolan, Sulastri Nainggolan dan Nicholas Nainggolan.

Adik kedua Hotman, Dorman Nainggolan, warga Nagori Silau Malaha, Kecamatan Siantar, Simalungun juga membawa keluarganya.

Mereka adalah tiga anaknya, Basaria Nainggolan, Jhon Veldi Nainggolan, dan Rani Nainggolan, serta dua menantunya, Sihol Sidabutar dan Elington Simatupang.

Dameria mengakui, sejauh ini belum mendapat kabar nasib suami dan adik-adiknya pascatenggelamnya KM Sinar Bangun.

Dia berharap, suami dan adik-adiknya bisa ditemukan kembali.

"Saya berharap dan pasrah, suami saya bisa ditemukan, hidup atau mati, sampai ke rumah saya," kata Dameria dengan wajah sembab saat ditemui di depan rumahnya, Selasa (19/6/2018) sore.

Dameria mengaku, pertama kali mendapat kabar tenggelam KM Sinar Bangun pada Senin malam, dari tetangganya, yang juga menerima kabar dari keluarganya di Medan.

Saat itu, Dameria dan anaknya, Alvin Nainggolan berusaha menelepon Hotman dan keluarga yang ikut ke Kabupaten Samosir.

Namun, tak satupun yang mengangkat telepon mereka.

"Jam 7 malam lah kami tahu kejadian. Saat ditelepon, ponsel suami sudah tak aktif lagi," katanya.

Kerabat Dameria, Waljun Sidabariba (52) mengatakan, setelah mendapat kabar buruk itu, salah seorang adiknya, Sando Sidabariba langsung berangkat ke Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Simalungun, guna memastikan nasib Hotman dan keluarga.

"Namun, sampai saat ini belum ada kabar soal mereka apakah ditemukan atau tidak. Saya berharap mereka selamat," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2018/06/19/20231311/istri-korban-km-sinar-bangun-saya-berharap-suami-bisa-ditemukan-hidup-atau

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke