Salin Artikel

Bentrok Suporter Persebaya-Persija, Pemkab Bantul Evaluasi Penyewaan Stadion

Pasalnya, suporter masing-masing kesebelasan terlibat bentriok. Akibatnya, beberapa orang suporter ditangkap. 

Kapolres Bantul Sahat M Hasibuan mengatakan, Polres Bantul masih menyelidiki bentrokan sekaligus mendata kerugian akibat bentrokan tersebut.

"Ada dua mobil yang rusak dan sebuah motor dibakar,” kata Sahat kepada wartawan, Senin (4/6/2018).

Sahat menjelaskan bentrokan antara Bonekmania dan Jackmania diawali saling ejek antarsuporter. Lama kelamaan, kericuhan tak bisa dihindari.

"Awalnya hanya dari saling ejek antar suporter. Untuk memisah dua kubu suporter ini polisi mengeluarkan tembakan gas air mata agar dua suporter ini terpisah," ungkapnya. 

Polisi yang diturunkan untuk menjaga pertandingan tersebut mencapai 1.300 personel. 

"Kami bersyukur hingga pukul 01.00 WIB (Senin dini hari) kondisi sudah berhasil terkendali dan semua suporter sudah keluar dari wilayah DIY," ungkapnya.

Terkait dua orang suporter yang diamankan, Sahat mengatakan, mereka adalah yang merampas sepeda motor milik warga Bantul saat sedang melintas.

Keduanya ditangkap polisi di wilayah Jawa Tengah saat melintas di wilayah Solo, lengkap dengan barang buktinya. 

“Sudah diamankan dengan barang bukti, dan sudah dibawa ke polres dan masih dilakukan pemeriksaan intensif," jelasnya.

Kronologi Kejadian

Beberapa jam sebelum pertandingan Persebaya Surabaya dengan Persija Jakarta, tepatnya Minggu pagi, terjadi kerusuhan oknum suporter dua kesebelasan.

Kericuhan dipicu saling lempar batu saat suporter Jackmania datang menggunakan bus. Kedua kubu pun akhirnya terlibat saling lempar.

Tawuran berlangsung sekitar satu jam. Aksi kedua kubu baru berhenti setelah polisi mengeluarkan gas air mata.

"Beberapa suporter, baik Jakmania maupun Bonek (suporter Persebaya) terluka lemparan batu," tutur Sahat.

Lalu kerusuhan kembali terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Akibatnya, beberapa anggota PS TNI Rakyat (Tira) terluka. Para anggota TNI ini terkena lemparan batu saat berkoordinasi persiapan laga.

"Dua mobil Avanza warna silver nopol B yang diparkir di sebelah barat ruang VVIP juga menjadi sasaran amuk massa mengalami kerusakan. Kemudian pukul 12.30 WIB tawuran suporter berhasil dikendalikan," ucapnya.

Media Officer PS Tira, Nandang Permana mengatakan, sejumlah peralatan dirampas sepeti bola sepak, telepon seluler, dan tripod.

"Lebih dari dua jam kami harus menunggu bentrokan reda," ungkapnya.

Saat pulang pun, para suporter masih berbuat ulah. Kali ini terjadi di Jalan Imogiri Timur, Yogyakarta sekitar Terminal Bus Giwangan.

Mereka memenuhi bahu jalan. Tak hanya itu, dua orang suporter diamankan karena memaksa mengambil sepeda motor warga hingga akhirnya diamankan polisi. 

Musuh Bebuyutan

Bupati Bantul Suharsono menyesalkan peristiwa tersebut.

"Saya ditelpon Wali Kota (Surabaya), ternyata itu memang musuh bebuyutan. Gak akan saya kasih izin kalau musuh bebuyutan. Sepak bola kan untuk menghibur rakyat," ungkapnya.

Dia mengatakan, tim lain yang akan pinjam stadion untuk menggelar pertandingan kandang masih diizinkan.

Namun pertandingan yang memiliki sejarah bentrokan yang sama seperti Persija-Persebaya dipastikan tidak akan diizinkan sewa stadion.

"Jika tidak ada jaminan dari Panpel dan juga masyarakat Bantul resah tetap akan kita tolak," ungkapnya.

Suharsono berharap, suporter yang datang ke Stadion Sultan Agung untuk mendukung timnya, tertib dan tidak menimbulkan kerusahan. 

https://regional.kompas.com/read/2018/06/04/17073851/bentrok-suporter-persebaya-persija-pemkab-bantul-evaluasi-penyewaan-stadion

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke