Karena itu, kata Tjahjo, rumah pengasingan Bung Karno yang terletak di Jalan Perwira, Kelurahan Kota Raja, Kecamatan Ende Utara, itu harus dilestarikan
Lanjut Tjahjo, seluruh anak sekolah juga wajib melihat secara detail dan mengetahui sejarah dan rumah perenungan tempat Bung Karno tinggal di Ende.
"Walaupun Bung Karno diasingkan, tapi pikirannya terus berjalan untuk bangsa ini," ucap Tjahjo usai meresmikan Patung Soekarno di depan rumah pengasingan itu, Jumat (1/6/2018).
Soekarno yang hebat, lanjut Tjahjo, kemudian dibuang ke Ende oleh Belanda agar pikiran dan intelektual Bapak Proklamator itu mati.
Namun saat dibuang di tempat pengasingan itulah, Soekarno justru bangkit dan menggali budaya nasional dengan api semangat yang ada di Ende.
"Justru saat berada di Kabupaten Ende, Soekarno terdorong untuk bisa menyerap keragaman, kebinekaan dan kemajemukan bangsa ini," ucapnya.
Soekarno, kata Tjahjo, pernah diasingkan di Ende dari tahun 1934 hingga 1938.
"Api dan semangat yang ada di Tanah Ende ini, Bung Karno bisa melihat detak dan denyut nafas seluruh nusantara sehingga melahirkan Pancasila," katanya.
Tjahjo pun mengajak generasi muda agar berani berimajinasi dan mempunyai impian besar seperti yang disebutkan Soekarno terhadap para generasi muda bangsa Indonesia.
https://regional.kompas.com/read/2018/06/02/07300251/mendagri-rumah-pengasingan-soekarno-di-ende-jadi-aspirasi-bagi-anak-muda
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan