Salin Artikel

Tanpa Pengantar dan Doa, 3 Jenazah Pelaku Bom Surabaya Dimakamkan

Prosesi pemakaman berlangsung singkat, tanpa ritual doa dan pengantar.

Ketiga jenazah itu adalah Dita Oepriarto, pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuno, dan 2 putranya, Firman Halim dan Yusuf Fadil, pelaku bom bunuh diri Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela.

Ketiga jenazah itu dimakamkan dalam 2 liang lahat yang lokasinya bersampingan. Satu untuk Dita, sang ayah, dan satu liang lagi untuk kedua anaknya.

Prosesi pemakaman berlangsung sangat singkat tanpa pembacaan doa layaknya penguburan jenazah pada umumnya. Begitu peti mati datang, petugas langsung memasukkannya dalam liang lahat yang sebelumnya sudah dipersiapkan.

Setelah diuruk, makam lalu diberi batu nisan dan setelah itu mobil jenazah yang membawanya dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim langsung bergeser. Prosesi pemakaman diamankan sejumlah personel polisi.

Lokasi pemakaman umum yang berada tepat di samping Dinas Kesehatan Sidoarjo itu dipilih sebagai pemakaman jenazah pelaku bom karena tidak mendapat penolakan dari warga.

Pemakaman jenazah sebelumnya sempat akan dilakukan di TPU Putat Gedhe Surabaya, namun gagal karena warga setempat menolak.

Kepala Bidang Layanan dan Rehabilitasi Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Wijono, mengatakan, lokasi tersebut memang sering dipakai untuk memakamkan jenazah tanpa identitas alias Mr X.

Selain menjadi tempat makam tiga keluarga pelaku bom di Surabaya dan Sidoarjo, makam tersebut juga menjadi lokasi pemakaman sejumalah terduga teroris yang ditembak mati saat penindakan di Surabaya dan Sidoarjo.

"Total ada 17 jenazah teroris yang dimakamkan di sini," kata Wijono.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/24/18452381/tanpa-pengantar-dan-doa-3-jenazah-pelaku-bom-surabaya-dimakamkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke