Salin Artikel

Ramadhan di Negeri Orang, Ini yang Dilakukan Mahasiswa Asal Thailand

Selain perbedaan budaya, mereka harus terpisah dengan keluarganya.

Setidaknya, itulah yang dirasakan 50 lebih mahasiswa asal Thailand yang sedang kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Jawa Timur.

50 mahasiswa tersebut berasal dari empat provinsi di Thailand, yakni Songkhla, Pattani, Jala, dan Naratiwak.

Selain di IAIN Jember, mahasiswa asal Thailand juga berada di sejumlah perguruan tinggi, seperti Universitas Islam Jember (UIJ), Universitas Jember (Unej), dan Universitas Muhammadiyah Jember.

Nasron, salah satu mahasiswa asal Thailand menceritakan, ada banyak perbedaan antara suasana Ramadhan di negaranya dengan di Jember.

“Kalau beli makanan, di Thailand biasanya banyak pilihan yang dijual oleh satu pedagang, jadi tinggal milih begitu,” katanya, Rabu (23/5/2018) sore.

Selain itu, saat awal menjadi mahasiswa di IAIN Jember, lidahnya belum terbiasa dengan makanan di Indonesia.

“Rasanya tidak sama, awalnya sempat bagaimana begitu. Tapi ya harus menyesuaikan. Kangen juga dengan masakan Thailand, seperti Tomyam dan Patpet,” ungkapnya.

Selama Ramadhan, banyak aktivitas sosial yang dilakukan rekan- rekannya.

“Kami punya organisasi di sini. Biasanya selama Ramadhan, kami sering buka bersama, tadarus bersama, dan bakti sosial,” tambahnya.

Mahasiswa lainnya, Nadia Cekmakming menceritakan, Ramadhan tahun ini menjadi yang pertama baginya terpisah dari keluarga besarnya.

“Ya sedih juga, karena tidak bisa bersama-sama dengan keluarga,” akunya.

Meski tidak bisa berkumpul dengan keluarga, Nadia mengaku, cukup lega karena bisa bertemu rekan- rekannya dari Negara Thailand.

“Merekalah yang hari ini menjadi keluarga saya. Alhamdulillah terobati juga kangennya dengan keluarga di rumah, karena mereka baik semua,” tutur mahasiswi Tadris Bahasa Inggris IAIN Jember ini.

Sementara dosen pembimbing mahasiswa Thailand, Ashari mengatakan, selama Ramadhan, banyak aktivitas sosial dan keagamaan yang dilakukan mahasiswa tersebut.

“Setiap sore menjelang berbuka puasa, kita adakan kajian tentang keislaman, lalu dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama. Ini kami lakukan untuk memupuk kebersamaan dan kekeluargaan,” jelasnya.

Selain itu, selepas salat tarawih, mereka melakukan kegiatan tadarus Al Quran secara bersama- sama.

“Setelah tadarus, kita isi lagi dengan kegiatan kajian lagi. Temanya berganti-ganti,” ungkapnya.

Dia berharap, dengan kegiatan yang padat, mereka mendapatkan tambahan ilmu, sehingga begitu selesai dari kampus, bisa langsung melaksanakan di negara asalnya.

“Tentu kita berharap, apa yang telah didapat dari sini (kampus), kelak akan bermanfaat bagi mereka,” harapnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/05/24/07015091/ramadhan-di-negeri-orang-ini-yang-dilakukan-mahasiswa-asal-thailand

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke