Salin Artikel

Kisah Yesayas, Satpam GKI Halangi Pelaku Bom hingga Terluka Parah karena Ledakan

Dia terluka parah karena berada sangat dekat dengan pelaku bom bunuh diri.

Tardianto, salah satu warga yang menjadi saksi mata, mengatakan, pada saat tiga orang, satu wanita dan dua anak, yang mengenakan cadar dan rompi tergesa-gesa menerobos ke dalam area gereja, Yesayas berusaha menghalangi mereka.

Tardianto mengatakan, saat melihat kejadian itu ia berupaya berlari membantu, tetapi tiba-tiba suara ledakan terdengar. Langkahnya terhenti.

Dia melihat Yesayas terkapar dengan luka di tubuh setelah suara bom kedua terdengar. Tardianto yang berada beberapa meter dari lokasi mengaku tak berani mendekat setelah melihat asap.

"Ledakan tidak keras. Seperti suara petasan. Dua kali," katanya di tempat kejadian.

Dia mengatakan, kejadian itu berlangsung sekitar pukul 07.30 WIB.

Sementara itu, Mulyanto, juru parkir di gereja itu, mengatakan, dia dan Yesayas masih sempat bercanda sambil nyemil makanan di lokasi.

Dia kemudian ke luar dan setelah kejadian itu, dia melihat Yesayas terkapar.

"Wajahnya luka berdarah-darah. Badannya juga luka-luka. Dia teriak-teriak minta tolong," kata Mulyanto.

Sesaat setelah kejadian, Mulyanto mengatakan, dia dan warga sekitar langsung membawa Yesayas ke rumah sakit. Dia tak tahu lagi nasib ketiga perempuan bercadar yang diduga membawa bom itu.


Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Halangi 3 Orang Bercadar Masuk GKI Diponegoro, Satpam Yesayas Terluka Parah dan Terkapar

https://regional.kompas.com/read/2018/05/13/16262841/kisah-yesayas-satpam-gki-halangi-pelaku-bom-hingga-terluka-parah-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke