Salin Artikel

Di Hari Kartini, Ibu-ibu Bercucuran Keringat Mengayuh Becak Keliling Alun-alun

Lomba mengayuh becak diawali dengan kirab peserta membawa foto pelopor kebangkitan perempuan yang juga pahlawan nasional Indonesia RA Kartini. Mereka berjalan dari arah selatan menuju utara lokasi perlombaan.

Di lokasi itu, panitia telah menyediakan dua buah becak tradisional untuk peserta lomba. Setiap kelompok ada dua orang peserta ibu-ibu rumah tangga. Mereka mengayuh becak dengan seorang penumpang.

Setiap peserta berlomba-lomba untuk mendapatkan juara. Penonton yang datang untuk menyaksikan perlombaan yang biasa dilakoni kaum laki-laki ini pun turut memberikan semangat kepada ibu-ibu rumah tangga peserta lomba.

Sorak sorai dan tepuk tangan mengiringi kayuhan becak ibu-ibu rumah tangga dalam perlombaan itu. Keringat bercucuran terlihat membasahi wajah ibu-ibu rumah tangga dalam perlombaan itu.

Seorang peserta lomba, Wahyuni (50) mengaku sempat kesulitan mengayuh becaknya karena tidak sesuai dengan postur tubuhnya. Meskipun demikian, Wahyuni tetap berusaha untuk mengayuh becaknya sampai ke garis finish.

"Dengan penuh semangat saya terus mengayuh becak saya sampai finish. Ini lomba yang baru pertama kali saya ikuti," terang dia.

Ketua panitia lomba, Heni Sulistyorini (48) menjelaskan, bahwa lomba mengayuh becak tradisional tersebut bertujuan untuk memeriahkan peringatan Hari Kartini. Acara ini sekaligus mengubah stigma terhadap kaum perempuan yang selama ini dianggap lemah.

"Kita ingin meneladani semangat Ibu Kartini. Kita juga berharap melalui kegiatan ini tidak ada lagi stigma yang menganggap kaum perempuan itu lemah," kata dia.(K136-17)

https://regional.kompas.com/read/2018/04/21/17033631/di-hari-kartini-ibu-ibu-bercucuran-keringat-mengayuh-becak-keliling-alun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke