Salin Artikel

Bayi Tanpa Anus di Batam Akhirnya Dapat Bantuan untuk Operasi

Putri dari pasangan Ahmad Dicky (22) dan Iis Trisnawati (34), sebelumnya telah menjalani operasi, Sabtu (7/4/2018) kemarin. Operasi itu berupa pembuatan lubang sementara untuk saluran membuang BAB bayi Rosmalia. Dan setelah operasi pertama, nantinya akan dilanjutkan operasi kedua dan ketiga.

Iis Trisnawati, ibu bayi yang terlahir tanpa anus ini mengaku sangat bersyukur dan berterimkasih sekali atas bantuan yang diberikan bright PLN Batam, karena dengan bantuan ini anak ketiganya ini bisa kembali melakukan operasi kedua dan ketiga.

"Saya tidak bisa berkata-kata apa lagi, selain rasa syukur atas apa yang diberikan dan didapatkan saat ini. Memang pihak rumah sakit tidak memberatkan kami, namun bukan berarti biaya operasi ini tidak mesti kami bayar," kata Iis.

Selain bisa melanjutkan untuk operasi selanjutnya, kini anak ketiganya ini juga bisa diurus kepulangannya, karena tunggakan saat melahirkan hingga operasi pertama bisa diatasi dengan bantuan ini.

"Anak ketiganya saya ini lahirnya sunsang dan lubang anusnya tidak sempurna. Ada daging yang panjangnya sekitar 2,8-3 cm menyumbati lubang anusnya. Oleh tim dokter disarankan untuk dilakukan operasi agar bisa BAB sementara," ungkapnya.

Iis juga bersyukur karena biaya operasi dan perawatan anaknya di RSBP Batam tidak semahal dibandingkan rumah sakit lainnya. 

"Sampai saat ini kami hanya baru membayar deposit sekitar Rp 2 juta. Untuk biaya pengobatan dan lain-lain bisa dibayarkan setelah bayinya selesai menjalani perawatan. Hal ini cukup membantu kami," katanya.

Untuk operasi kedua akan dilakukan setelah bekas operasi pertama sudah kering, dimana operasi kedua nantinya akan dilakukan pembuatan lubang anus dan operasi ketiga yakni menyatukan kembali anus besar ke dalam lubang anus.

"Mudah-mudahan semua ini berjalan lancar dan anak ketiga kami ini tetap dalam kondisi yang sehat," ujar Iis.


Kepala Perawat RSBP Batam, Susi kepada Kompas.com mengatakan operasi tahap pertama tersebut hanyalah bersifat sementara. Nantinya akan dilkaukan operasi kedua dan ketiga untuk penyempurnaan.

"Apabila pada saat dilakukan pengecekan pada anus, usus si anak jauh dari lubang anus, maka harus dibikin anus buatan. Atau, orangtua dapat meminta kepada dokter untuk segera dilakukan kolostomi atau pembuatan lubang buatan di bagian bawah perut, untuk membuang kotoran yang ada di dalam tubuh si anak," jelas Susi.

"Dan ke depan jika si anak sudah beranjak besar, maka usus panjangnya akan ditarik, dan usus tersebut sudah dekat dengan lubang anus, baru dibuatkan anus di tempat semestinya," ungkap Susi.

Sementara itu, Suprianto Supervisor CSR bright PLN Batam mengaku bahwa bantuan yang diberikan kepada keluarga Iis dan Diki adalah bentuk kepedulian PLN Batam terhadap masyarakat.

"Kami membantu dengan cara turun langsung ke lapangan, tanpa harus menunggu. Sebelumnya, kami melakukan survei, evaluasi, dan berkoordinasi dengan Humas RSBP Batam. Dan alhamdulillah pihak RSBP Batam mengapresiasi bantuan yang kami berikan," kata Suprianto.

Bantuan yang diberikan berupa biaya selama peratawan bayi Rosmalia di RSBP Batam.

"Mengingat bayinya belum memiliki BPJS, kami membantu memberikan biaya peratawan selama di rumah sakit ini. Alhamdulillah saat ini pasien sudah diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/04/14/18432861/bayi-tanpa-anus-di-batam-akhirnya-dapat-bantuan-untuk-operasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke