Salin Artikel

Jarum Tertinggal di Alat Vital Ibu Melahirkan, Kepala Puskesmas Bilang "Itu Lazim"

Namun, menurut dia, jarum yang tertinggal saat digunakan bidan berinisal G untuk menjahit robekan jalan lahir itu tidak patah, melainkan utuh.

"Jadi, jarum tidak patah, tetapi terlepas. Jarum utuh," kata Puji, Senin (2/4/2018).

Menurut Puji, dalam istilah medis, kondisi itu biasa disebut corpal (corpus alienum) atau benda asing yang tertinggal dalam tubuh, misalnya pasien dengan luka tertusuk jarum di jari tangan dengan patahan jarum tertinggal dalam tubuh.

"Itu lazim terjadi sesudah persalinan. Kadang tertinggal benang juga. Tetapi, untuk kasus persalinan, ini baru yang pertama," katanya.

Meski demikian, pihaknya sudah bekerja sesuai dengan prosedur standar operasi (SOP) untuk penanganan persalinan normal. Untuk kasus ini, mereka segera mengupayakan tindakan rontgen dan rujukan operasi ke Rumah Sakit Umum (RSU) Cepu. 

"Jadi, tidak ada pembiaran di rumah sakit. Langsung ada penanganan. Kami monitoring 40 hari pasien setelah persalinan. SOP-nya memang begitu. Semua dalam koridor persetujuan dan melakukan edukasi kepada pasien. Jadi, tidak ada pemaksaan," ujarnya.

Puji pun membantah bahwa rujukan rontgen di klinik kesehatan di Cepu dan rujukan operasi di RSU Cepu dilakukan secara paksaan ataupun sembunyi-bunyi. 

"Itu adalah bagian simulasi besar kami. Jadi, bukan secara diam-diam. Kami tidak menyita handphone pasien, tetapi baterainya drop dan meminta tolong untuk di-charger," katanya.

Dalam operasi yang digelar untuk mengidentifikasi dan mengambil jarum yang tertinggal, tim medis berhasil melaksanakannya dengan lancar.

"Namun, karena jarum itu dibawa keluarga pasien, kami pun memintanya kembali. Benda itu merupakan limbah rumah sakit yang perlu dimusnahkan karena itu berbahaya bagi pasien. Itu pertimbangan kami dan kami tidak memaksa. Jadi, tidak ada masalah dan kasus ini selesai," katanya.

Jarum yang digunakan untuk menjahit robekan pada bagian alat vital Sunti Suprapti (24), warga Kelurahan Cepu, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, seusai persalinan normal di Puskemas Cepu tertinggal di dalam bagian intim tersebut.

Sunti terpaksa harus menjalani operasi di Rumah Sakit Umum (RSU) Cepu. Tim medis berhasil mengidentifikasi sehingga mengeluarkan patahan jarum sepanjang 3 sentimeter tersebut.

Kakak kandung Sunti, Nurul Sujidah (39), menyampaikan, pada Jumat (16/3/2018) sore, adiknya itu menjalani persalinan pertamanya di Puskesmas Cepu dengan didampingi keluarga.

"Sabtu dini hari pukul 00.05 bayinya lahir dengan selamat," kata Nurul, Minggu (1/4/2018).

Setelah rampung menjalani persalinan, menurut Nurul, bidan Puskesmas Cepu berinisial G selanjutnya menjahit luka robekan pada area jalan lahir adiknya.

"Entah bagaimana, jarum yang digunakan bidan itu bisa patah. Saat itu, patahan jarum dikiranya jatuh ke lantai. Bidan lalu meminta jarum lagi kepada petugas lain untuk melanjutkan proses menjahit," ungkap Nurul.

Selesai menjahit robekan jalan lahir, lanjut Nurul, bidan tersebut kemudian berupaya mencari-cari patahan jarum di bagian lantai dan sekitarnya. Karena patahan jarum tidak juga ditemukan, bidan lantas berupaya menanyakan perkembangan kondisi kesehatan Sunti.

"Memasuki subuh, bidan kembali menanyakan kepada adik saya apakah merasakan sakit setelah dijahit. Adik saya tetap menjawab tidak merasakan sakit," kata warga Kelurahan Tambakromo, Cepu, Blora, ini.

Mendengar respons Sunti yang tidak merasakan gejala kesakitan setelah dijahit, kata Nurul, bidan tersebut semakin penasaran dengan hilangnya patahan jarum itu.

Sunti lalu diperbolehkan pulang dan diharuskan datang kembali untuk kontrol.

https://regional.kompas.com/read/2018/04/03/12300391/jarum-tertinggal-di-alat-vital-ibu-melahirkan-kepala-puskesmas-bilang-itu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke