Salin Artikel

2 Kerbau Mati Setelah Minum Air yang Diduga Tercemar Sianida

“Kita sangat khawatir karena lokasi tempat kerbau kita mencari makan sudah tercemari merkuri dan sianida,” ujar Istahoni, Jumat (16/3/2018).

Istahoni mengaku semakin khawatir karena dua ekor kerbau miliknya baru saja mati mendadak. Kerbaunya mati setelah meminum air bekas limbah pengolahan emas yang sudah tercemari sianida di kawasan Gunung Botak.

Menurut Istahoni, saat ini dia terpaksa membawa kerbau peliharaannya ke lokasi yang lebih aman sebab dia tidak ingin kerbau peliharaannya kembali mati karena sianida. Menurutnya lokasi tempat makan hewan ternak warga di dusun tersebut sudah tidak lagi aman.

“Sekarang kerbau saya bawa sekitar 500 meter dari tempat semula, dan itu saya jaga langsung,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, lokasi tempat hewan ternaknya mencari makan semula merupakan areal yang sangat subur untuk wilayah pertanian. Namun belakangan sejumlah penambang mulai membangun tempat pengolahan emas dengan metode rendaman di kawasan tersebut.

“Dulu tempat ini merupakan areal pertanian, tapi saat ini sudah rusak karena dijadikan tempat pengolahan emas,” tuturnya.

Dia menambahkan, areal perkebunan warga dan ladang yang berada di sekitar kawasan Gunung Botak kini tidak bisa dikelola lagi lantaran telah terkontaminasi zat mercuri dan sianida.

“Sampai saat ini areal pertanian dan perkebunan di sini tidak bisa lagi di kelola, karena memang sudah tercemar,” ujarnya.

Peternak lainnya Iswanto berharap pemerintah dapat menertibkan tambang ilegal yang telah mencemari air. “Harapan kita semoga peredaran merkuri dan sianida ini bisa diatasi, karena kita takut hewan ternak kita mati,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/03/16/20020101/2-kerbau-mati-setelah-minum-air-yang-diduga-tercemar-sianida

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke