Sesepuh Pencak Silat Tiba-tiba Jadi Pusat Perhatian di Sela Debat Pilkada Jabar

Para suporter pasangan calon pun yang saat itu tengah berkumpul di luar ruangan kemudian melingkar dan memberikan ruang bagi Abah Encep untuk melakukan gerakan silat tersebut.

Meski umur tak lagi muda, Abah Encep tetap melakukan gerakan pencak yang luwes namun tetap bertenaga. Gerakan-gerakan itu sekaligus menjadi hiburan bagi para suporter, selagi menunggu pasangan calonnya menyelesaikan debatnya.

"Ini pencak silat buhun (kuno) yang juga tradisi dari Paguron (perguruan) Sikap Wargi," katanya.

Gerakan yang diperagakan itu merupakan gerakan pencak silat gabungan dari berbagai perguruan di Jawa Barat. Ada berbagai gerakan, seperti Cimande dan Cikalong.

"Gerakan pencak ini dari leluhur kita," ungkapnya.

Adapun, Paguron Pusaka Sikap Wargi datang ke Sabuga ini untuk bersilaturahim dengan para perguruan lainnya yang datang ke lokasi. Pesan itu pun yang ingin disampaikan kepada para Paslon Pilkada Jabar saat ini.

Silaturahim menjadi bagian penting untuk mencapai kebersamaan. Pasalnya Jabar mencangkup keseluruhan.

"Gerakan pencak ini bukan hanya seni dan budaya ataupun bela diri. Ini juga kebersamaan, seperti kebersamaan paslon. Abah mah berpesan agar paslon ini nyakola artinya pinter, nyantri, nyunda karena di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung meskipun orang mana pun kalau di Jabar ya harus nyunda. Nyaah atau sayang dan nyeni (memiliki jiwa seni)," kata warga Gegerkalong ini.

Sebagai seorang sesepuh dan seniman bela diri, Abah Encep mengaku datang ke Sabuga bukan untuk mendukung salah satu pasangan calon. Namun, bagi siapa pun paslon yang terpilih nantinya pihaknya berharap agar mereka dapat menjalankan amanah rakyat dan merealisasikan visi misi serta janji politiknya.

"Harapan setiap paslon sesuai dengan amanah, janji mereka harus di-janteunkeun (jadikan/realisasikan). Jangan seperti alat KB, pas jadi, malah lupa," harapnya.