Salin Artikel

Dua Anggota Rombongan Sekolah Tewas Saat Arung Jeram di Sungai Serayu

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Kecelakaan maut menimpa sebuah rombongan wisata arung jeram Pikas di Sungai Serayu, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (11/3/2018).

Seorang pemandu perahu bernama Ahmad Prihantoro alias Toro (25) dan Kohar Mutalim (48), seorang guru SMPN 2 Kroya, Cilacap, yang tengah berwisata, dilaporkan tewas dalam insiden ini.

Kapolres Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Nona Pricillia Ohei mengatakan, kecelakaan maut itu bermula saat rombongan karyawan dan guru SMPN 2 Kroya berwisata arung jeram sekitar pukul 10.00 WIB. Titik awal pengarungan berada di Desa Prigi, Kecamatan Sigaluh.

“Peserta rafting (arung jeram) ada sekitar 54 orang, terbagi dalam sembilan perahu, setiap perahu diisi lima sampai enam orang dengan satu river guide (pemandu perahu) dan ditambah satu perahu regu penolong,” kata Nona.

Namun, acara yang seharusnya penuh kebahagiaan itu harus berakhir tragis. Mendekati titik akhir, tepatnya di pertemuan antara Sungai Tulis dan Sungai Serayu, perahu nomor lima yang ditumpangi oleh kedua korban terbalik karena diempas oleh jeram yang besar.

Regu penolong yang melihat kejadian itu, ujar Nona, langsung bergerak dan berhasil menyelamatkan lima penumpang perahu yang terbalik. Namun, dua orang penumpang lainnya, yakni Toro dan Kohar, terpisah dan menaiki perahu mereka yang sebelumnya terbalik.

“Dua korban itu tidak dapat berbuat banyak karena dayung mereka lepas sehingga perahu terbawa arus sampai mendekati bendungan Singamerta,” ucapnya.

Menjelang pintu bendungan, perahu karet yang tak dapat dikendalikan itu akhirnya menabrak dinding sungai hingga mengakibatkan kedua korban terjatuh lagi ke sungai.

Saat berada di dalam air, korban Toro (pemandu perahu) menyadari bahaya yang ada dan berusaha menarik tubuh Kohar ke arah yang berlawanan arus.


“Namun, karena arus yang deras, kedua korban terhisap pusaran air dan masuk ke dalam pintu air,” tutur Nona.

Setelah dilakukan pencarian, sekitar pukul 13.00 WIB, jasad Kohar Mutalim ditemukan di saluran irigasi di Desa Singamerta dalam kondisi tak bernyawa.

Sedangkan korban kedua, Ahmad Prihantoro, ditemukan di tepi aliran Sungai Serayu dalam kondisi denyut nadi masih teraba.

“Kedua korban langsung dilarikan ke RSUD Banjarnegara. Namun, sesampainya di rumah sakit, korban Ahmad Prihantoro mengembuskan napas terakhir,” ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/03/12/06223291/dua-anggota-rombongan-sekolah-tewas-saat-arung-jeram-di-sungai-serayu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke