Salin Artikel

Perjuangan Nenek 99 Tahun demi Melihat Presiden Jokowi secara Langsung

GRESIK, KOMPAS.com – Ada seorang nenek tua di antara undangan yang memadati GOR Tri Dharma, Gresik, dalam acara pemberian bantuan sosial berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bansos Pangan Rastra secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski terlihat cukup tua, nenek yang diketahui bernama Asmani (99), warga Desa Kramat Inggil, Kecamatan Gresik Kota, Gresik, itu cukup antusias dalam mengikuti rangkaian acara hingga tuntas.

Bahkan, ia mengaku sudah datang untuk menghadiri acara tersebut sejak pukul 06.30 WIB, dengan diantar oleh seorang anaknya menggunakan sepeda motor. Padahal, agenda acara baru dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Presiden Jokowi pun baru hadir dan memasuki gedung sekitar pukul 11.00 WIB.

“Wau mangkat ndugi griyo jam setengah pitu, diterno yugo dienteni nang njobo (Tadi berangkat dari rumah pukul 06.30 WIB, diantar anak yang menunggu di luar),” tutur Asmani, Kamis (8/3/2018).

Wanita asli Trowulan, Mojokerto, yang sudah lama menetap di Gresik ini mengaku rela tiba lebih awal. Sebab, selain mendapatkan Bansos, dia juga ingin melihat secara langsung Presiden Jokowi.

“Mboten nopo-nopo, niki saking kepingine ndelok Pak Presiden (Tidak apa-apa, ini semua karena saya ingin melihat Presiden),” ucap dia.

Namun, tidak bisa dimungkiri, usia Asmani yang sudah renta membuatnya hanya bisa duduk, ketika semua hadirin yang memadati GOR Tri Dharma berdiri saat lagu "Indonesia Raya" dikumandangkan sebelum Presiden Jokowi memulai sesi pidato.

“Mboten kuat nek ngadek suwe-suwe (Tidak kuat kalau berdiri lama). Lintune angsal bantuan, asline kulo mriki nggeh namung pengen ningali Pak Presiden (Selain dapat bantuan, sebenarnya saya ke sini juga ingin melihat Presiden),” kata Asmani.

Faktor keinginan melihat Presiden Jokowi secara langsung itu yang membuat Asmani bersikeras untuk mengambil sendiri Bansos di GOR Tri Dharma, meski ia sudah sempat dilarang oleh seorang anaknya yang bersedia mengambilkan.

“Niku yugo seng mboten tego asline, mangkane dientosi wonten njobo polae mboten saget mlebet. Mboten angsal kale petugase (Sebenarnya anak saya juga tidak tega, makanya ditunggu di luar sebab tidak bisa masuk. Tidak boleh masuk sama petugas jaga),” ujar Asmani.

Namun sayang, lantaran duduk di barisan paling belakang, Asmani pun tidak berkesempatan melihat lebih dekat, apalagi disalami oleh Presiden Jokowi.

Meski demikian, dalam acara tersebut, Presiden sempat menyalami beberapa hadirin yang berada di bangku depan serta mereka yang berada di atas tribun GOR Tri Dharma.

“Mboten nopo-nopo, kersane. Kulo sampun ketingal lan krungu suarane Pak Presiden mawon sampun seneng. (Tidak apa-apa, biar saja. Saya sudah bisa melihat dari kejauhan dan mendengar suara Presiden saja sudah senang),” ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/03/08/18402651/perjuangan-nenek-99-tahun-demi-melihat-presiden-jokowi-secara-langsung

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke