Salin Artikel

3 Warga Ungaran Dibacok Begal, Ansor dan Warga Berpatroli

Sebagai tindak lanjut dari penetapan status siaga satu ini, setiap malam, anggota Ansor dan Banser melakukan patroli. Mereka harus memastikan wilayah sepanjang Jalan Ungaran-Mranggen dan alternatif Ungaran-Banyumanik aman dari ancaman komplotan begal.

Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) GP Ansor Ungaran Timur Jaenal Mukodir mengatakan, saat ini warga di wilayah perbatasan Ungaran Timur resah setelah serangkaian kejadian kriminal yang menimpa warganya. Sebulan ini, 3 warga menjadi korban kekerasan komplotan begal.

"Terakhir ada warga Kawengen sepulang kerja dari Semarang dibacok kaki kanannya di sekitar Mount Carmel Kawengen," kata Jaenal, Selasa (6/3/2018).

Dalam menjalankan patroli, Ansor akan bekerjasama dengan warga. Sejumlah jalan di wilayah Ungaran Timur dinilai rawan kejahatan karena sepi dan minimnya penerangan jalan.

"Sekitar 150an anggota kami siapkan untuk patroli. Pasca-pembacokan di Kawengen kemarin, anggota kami bersama warga berhasil mengamankan dua orang yang mencurigakan dan kami serahkan ke pihak kepolisian," ujarnya.

Seperti diketahui, Sabtu (3/3/2018) sekitar jam 23.00 WIB, enam orang tak dikenal membacok Subandi (40), warga Kawengen. 

Subandi saat itu dalam perjalanan pulang kerja dari Semarang. Setelah tiba di sekitar Bengkok Kawengen, sebelah utara Mount Carmel, salah satu kawanan begal yang sudah membuntuti korban sejak dari batas desa menebas tubuh korban.

"Korban mengalami luka bacok pada paha kanan. Korban dilarikan ke RSUD Ungaran untuk mendapatkan pertolongan," ungkap Kapolsek Ungaran, Kompol Moh Aslam.

Warga kemudian mengadakan sweeping terhadap orang asing yang lewat di jalan Ungaran-Mranggen, khususnya di Kawengen. Dari sweeping tersebut, diamankan dua orang yang mencurigakan berikut satu unit sepeda motor CBR 150 CC yang di kendarai tiga orang.

"Mereka bertingkah mencurigakan, karena tidak mau di berhentikan warga. Satu orang lagi berhasil kabur," jelasnya.

Mendapatkan laporan tersebut, petugas piket Polsek Ungaran dan Satreskrim Polres Semarang mendatangi tempat kejadian perkara dan membawa dua orang yang sempat diamankan warga tersebut.

"Sementara dua orang dan satu motor diamankan di Polres Semarang. (Mereka) bukan pelakunya, mungkin yang dicurigai warga. Takut massa, akhirnya diamankan," tuntas Aslam.

Salah seorang tokoh Kawengen, Rowiyan mengatakan, warga bersama Banser langsung menggelar sweeping setiap pengguna jalan. Setiap kendaraan yang melintasi Jalan Raya Ungaran-Mranggen diperiksa untuk memastikan tak ada barang bawaan yang mencurigakan.

Saat melakukan sweeping tersebut, ada tiga pemuda berboncengan satu motor yang tidak mau berhenti dan malah memggeber gas kencang-kencang. Warga kemudian beramai-ramai mengejar motor tersebut hingga tertangkap.

"Dua orang berhasil kami amankan, satu lagi berhasil lolos. Saat diinterogasi mereka menangis," kata Rowiyan.

Kedua pemuda yang mencurigakan tersebut, kata Rowiyan, telah diserahkan kepada polisi untuk di proses lebih lanjut. Meski melakukan sweeping, pihaknya menjamin tindakan warga masih terukur dan tidak main hakim sendiri.

"Kalau bukan Banser yang menangkap, mungkin sudah dibakar," tandasnya.

Kasus begal yang menimpa warga Kawengen ini bukan yang pertama. Sekitar satu bulan lalu, dua warga di lokasi yang berbeda menjadi korban pembacokan.

Pertama di Desa Mluweh, seorang pekerja wanita dibacok begal yang ingin menguasai sepeda motornya. Kemudian satu warga Kawengen juga mengalami luka bacok saat melintas di jalan Pringkurung, Kalongan.

Menurut Rowiyan, jalan raya di sepanjang wilayah Ungaran Timur hingga Mranggen Demak memang minim penerangan jalan. Dengan banyaknya kasus begal yang terjadi di wilayah Ungaran Timur, warga berharap polisi dapat meningkatkan patroli di malam hari.

"Warga sudah membahas soal penerangan jalan ini, juga patroli dan ada angan-angan untuk membuat portal serta menggiatkan ronda malam," tuntasnya.

Sementara itu di wilayah Desa Mluweh, warga melakukan patroli malam di sepanjang jalan mulai dari Dusun Kaligawe, Kelurahan Susukan, hingga wilayah Desa Mluweh. Wilayah yang berada di pinggiran Hutan Penggaron ini memang rawan aksi begal.

"Warga kami masih rutin patroli. Dari Poslek juga tiap malam patroli," kata Kades Mluweh, Asariyono.

https://regional.kompas.com/read/2018/03/06/18213411/3-warga-ungaran-dibacok-begal-ansor-dan-warga-berpatroli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke