Salin Artikel

"Tak Mungkin Anak Saya Ikut Nyebar Berita Hoaks yang Enggak-enggak..."

RSD ditangkap atas keterlibatannya sebagai anggota The Family Cyber Army (MCA) di rumah dinasnya di kawasan Selindung, Pangkal Pinang, yang hanya berjarak 10 meter dari tempatnya bertugas sebagai Bendahara Puskesmas Selindung RSD sejak tahun 2015.

Kedua orangtua RSD, Ruslan dan Nurida, syok dengan kabar tersebut. Mereka tidak percaya bahwa anak sulungnya terlibat kelompok penyebar ujaran kebencian. Di mata mereka, RSD selalu berperilaku baik.

“Pergaulannya biasa saja. Dengan tetangga di sini pun baik, saling tegur sapa. Komunikasi dan pembicaraan dengan kami pun biasa saja. Tidak pernah mengarah pada hal–hal yang negatif atau membenci orang atau kelompok tertentu,” ujar Nurida dengan suara bergetar ketika ditemui di rumahnya di Kecamatan Taman Sari.

Nurida yakin, anaknya tidak akan pernah terlibat menyebar berita kebencian dan hanya ikut–ikutan di grup medsos. 

"Enggak mungkin Kiki ikut-ikutan nyebar berita yang enggak-nggak," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan Ruslan. Ia berharap agar kasus anaknya cepat selesai dan berharap yang terbaik bagi anaknya.

“Kasihan istri dan anaknya yang masih kecil,” ujar Ruslan yang enggan diambil fotonya.

Dia khawatir keluarga dan menantunya sangat terpukul karena kasus ini.

Sementara itu, hingga saat ini, pihak keluarga mengaku belum bisa menghubungi RSD yang kini ditahan di Mabes Polri.

Seperti Saracen, kelompok MCA menyebarkan ujaran kebencian dan konten berbau SARA. Hanya saja, MCA juga menyebarkan konten berisi virus kepada pihak tertentu yang bisa merusak perangkat si penerima.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/28/13074381/tak-mungkin-anak-saya-ikut-nyebar-berita-hoaks-yang-enggak-enggak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke