Salin Artikel

Penyakit Katarak Tak Kunjung Sembuh, Nenek Oyah Minta Disuntik Mati

Sehari-hari ia dirawat oleh anaknya Cicih (51), dengan perawatan seadanya karena ketiadaan biaya.

Saat mengobrol, sang nenek malah melontarkan permintaan aneh kepada Dedi Mulyadi. Alih-alih bersedia diobati secara medis, nenek tersebut malah minta disuntik mati.

"Emak nggak mau apa-apa, maunya disuntik mati saja. Tapi kalau mau nyembuhin emak sok aja, emak sudah tidak sanggup," ujar Oyah di hadapan mantan bupati Purwakarta tersebut.

Mendengar permintaan sang nenek, Dedi Mulyadi kaget karena permintaan itu tidak bisa diwujudkan. Menurut Dedi, hidup mati seorang manusia hanya ditentukan oleh takdir Allah Swt.

"Emak atuh permintaannya jangan serem-serem. Saya mah gak sanggup, Mak, mending Emak berobat saja ya, daripada suntik mati mah ampun, Mak," kata Dedi sembari terus membujuk nenek tersebut.

Sementara itu, Cicih (51) selama ini mengantarkan makanan untuk ibunya tersebut setiap hari. Namun, Nenek Oyah enggan tinggal bersama Cicih dan bersikeras tinggal sendirian.

"Semuanya diurus mulai dari makan sampai ke kamar mandi, tapi ibu selalu menolak pindah, inginnya di rumah ini saja. Soal berobat memang belum pernah, karena gak ada biaya," ujar Cicih.

Fenomena Emak Oyah menggugah pemikiran calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Menurut dia, kasus sang nenek bukan hanya satu di Jawa Barat. Karena itu, dia berpendapat setiap desa harus memiliki dokter keliling untuk mengecek kesehatan warga, terutama para jompo.

Penyakit katarak yang diderita Emak Oyah juga menjadi perhatian khusus karena sering menjangkiti orangtua lanjut usia.

"Penyakit katarak merupakan salah satu yang krusial di masyarakat terutama para jompo. Jadi saya kira harus ada dokter yang berkeliling memeriksa kesehatan warga," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/26/18040471/penyakit-katarak-tak-kunjung-sembuh-nenek-oyah-minta-disuntik-mati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke