Salin Artikel

Kisah Pensiunan Bawaslu Hasilkan Miniatur Cantik Berbahan Limbah

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Bicara tentang Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak hanya soal pilkada dan pelanggaran.

Di Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, seorang mantan Ketua Bawaslu berkreasi dengan membuat kerajinan miniatur pemandangan alam.

“Tidak perlu belajar khusus karena membuatnya cukup mudah. Lagi pula ini bermanfaat karena kita mengolah lagi sebagian bahan yang dianggap sebagai limbah,” kata Zul Terry Apsupi saat berbincang dengan Kompas.com di kediamannya, Kamis (22/2/2018).

Perumahan di Kompleks Pasir Padi menjadi saksi saat penggagas Pulau Pemilu ini mempraktikkan keterampilan. Ditemani seorang rekannya, Zul Terry yang pensiun dari Bawaslu sejak lima bulan lalu mengolah bahan-bahan sederhana, seperti kertas atau karton bekas, serbuk gergaji, kawat, serta ranting pohon dan dedaunan.

“Bahan-bahan seperti kertas dan karton terlebih dahulu dipotong kecil, kemudian direndam dan dilumatkan hingga berbentuk adonan,” ujarnya.

Kompas.com mendapat kesempatan melihat langsung pembuatannya. Adonan yang sudah jadi kemudian dicampur dengan perekat yang terbuat dari tepung sagu. Setelah tercampur dengan baik, adonan kemudian dibentuk menjadi miniatur berbagai ukuran.

Zul Terry mengungkapkan, dibutuhkan waktu satu hingga dua hari untuk menyelesaikan setiap miniatur. Selain dipercantik dengan mainan dan pewarna akrilik, miniatur juga harus dijemur agar cepat kering dan awet.

Miniatur menjadi indah dan menarik karena menggambarkan landscape pemandangan tertentu. Ada yang berbentuk benteng, hutan, hingga alam pedesaan.

Kerajinan miniatur dibuat sebagai bagian dari program daur ulang sampah, sekaligus representasi karya seni yang mendatangkan manfaat ekonomi.

Setiap miniatur dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 500.000.

Sejumlah warga yang singgah mengaku takjub dan memuji hasil kerajinan miniatur yang sudah ada.

“Bagus dan penuh inspirasi. Ini cocok untuk hiasan ruang tamu dan meja kerja,” ucap Wati yang datang berkunjung ditemani Yuli.

Saat ini terdapat berbagai miniatur yang sudah jadi dan siap untuk dipasarkan.

Komunitas perajin juga akan dibentuk agar keterampilan membuat miniatur bisa dikembangkan di kalangan generasi muda.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/23/10052101/kisah-pensiunan-bawaslu-hasilkan-miniatur-cantik-berbahan-limbah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke