Salin Artikel

Pelesiran Berujung Tragedi, 27 Orang Tewas di Tanjakan Emen

Kabid Humas Polda Jabar AKBP Hari Suprapto, seperti dikutip dari Tribun Jabar, Minggu (12/2/2018), menyebutkan, rombongan bus pariwisata datang dari arah Bandung menuju Subang. Sesampainya di turunan, bus terbalik dan menabrak sepeda motor Honda Beat bernomor polisi T 4382 MH.

Kapolres Subang AKBP M Joni mengatakan, bus tersebut memiliki nomor polisi F 7959 AA dan membawa 50 penumpang. Mayoritas penumpang berasal dari Ciputat, Tangerang Selatan.

Dirlantas Polda Jabar Kombes Prahoro Tri Wahyono menjelaskan, berdasarkan informasi sementara, sebelum kecelakaan itu, rombongan penumpang bus pariwisata baru saja pulang wisata dari Gunung Tangkubanparahu.

Kecelakaan itu menyebabkan 27 orang tewas. Awalnya, hanya 24 orang yang teridentifikasi. Namun, pada Minggu (11/2/2018) dini hari, ke-27 korban yang meninggal sudah teridentifikasi.

Kepala Perwakilan Jasa Raharja Purwakarta-Subang Sugeng Hariadi, saat dikonfirmasi, Minggu dini hari, menuturkan, lima korban meninggal bisa diidentifikasi oleh pihak keluarga. Sementara 19 lainnya diidentifikasi berdasarkan kartu identitas. Tiga orang lainnya baru teridentifikasi menyusul.

Berikut nama korban tewas yang sudah diidentifikasi:

1. Minah Rahayu (46), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
2. Julaeha (58)
3. Sopiah (63), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
4. Aminah (44), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
5. Sri Widodo (63), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
6. Nasiah bin Nur Badeng (56), Kampung Legoso, RT 002 RW 001 Nomor 06, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan
7. Munih (57), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
8. Sri Rohayati (49), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
9. Sugiati (55)
10. Oktikam, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan
11. Siti Mulyamah, Ciputat Timur, Tangerang Selatan
12. Hasanah (46), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
13. Mimin Mintarsih (44), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
14. Juminten (60), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
15. Liliana (48), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
16. Teti Sumiati (48), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
17. Sri Sulastri (60), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
18. Elida (64), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
19. Jono (56), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
20. Hajah Paikem (64), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
21. Atifah Siameti (10), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
22. Sri Martiningsih (35), Depok
23. Rusminah (50), Ciledug, Kota Tangerang
24. Siti Payung Alam (39), Ciputat Timur, Tangerang Selatan

25. Ari Lestari (42), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
26. Yanuati (60), Ciputat Timur, Tangerang Selatan
27. Agus Waluyo (42), Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, yang diduga sebagai pengendara sepeda motor.

Penyebab kecelakaan

Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa menduga tidak berfungsinya sistem rem pada bus serta pengaruh geografis dan geometris jalan menjadi penyebab dalam kecelakaan tersebut.

Namun, hal itu masih perlu dilakukan pendalaman dan dapat diputuskan seusai pengolahan data rampung dilakukan, begitupun dengan penetapan tersangka.

"Dia (sopir bus) menunjukkan rem ada masalah dan ada beberapa titik sistem rem yang difoto sopir untuk dikirimkan kepada pihak manajemen bahwa sistem rem ada masalah kemudian diberikan petunjuk bagaimana merekayasa sementara dan itu sudah dilakukan. Namun, bus tetap jalan," ucap Royke.

Kasus kecelakaan tersebut ditangani Polres Subang didukung Polda Jabar dan Korlantas Mabes Polri.

"Kami masih melakukan penyidikan lapangan, belum ada tersangka. Kami akan dalami keterangan sopir dan manajemen bus," kata Royke di lokasi kejadian, Minggu (11/2/2018).

Menurut dia, dalam kecelakaan bus maut ini ada dugaan kelalaian yang dilakukan sopir ataupun pihak manajemen.

"Iya, kelalaian sopir dan tak menutup kemungkinan juga pihak manajemen karena kelaikan jalan itu tanggung jawab pihak manajemen," ujar Royke.

Dimakamkan massal

Sebanyak 22 dari 26 warga Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan, yang menjadi korban kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, dimakamkan di Taman Makam Legoso, Minggu (11/2/2018).

Pengurus Taman Makam Legoso, Abdur Rasyid, mengatakan, ke 22 jenazah tersebut dimakamkan dengan dua cara berbeda.

"Sebanyak 14 jenazah dikuburkan dalam dua lubang, jadi tujuh-tujuh. Terus delapan jenazah dikuburkan sendiri sendiri," kata Rasyid.

Pada makam massal tersebut, Rasyid menyatakan, ada jenazah yang masih punya hubungan keluarga seperti korban bernama Jono dan istrinya, Sugiati.

Tangis harus mengiringi pemakaman korban tewas kecelakaan bus di Tanjakan Emen di Ciputat, Minggu (11/2/2018). Hari itu menjadi hari duka bagi warga Ciputat Timur.

Kepergian para korban yang sebagian besar warga Kelurahan Pisangan ini menyisakan kehilangan yang sangat besar bagi warga Ciputat Timur.

Ratusan warga berjalan kaki cukup jauh untuk mengantarkan korban ke tempat peristirahatan terakhir. Mereka berjejer sembari melingkari liang lahat berukuran besar.

Saat mobil jenazah tiba satu per satu di Taman Makam Legoso, haru warga pecah. Per lahan-lahan awan gelap yang menaungi Taman Makam Legoso menyingkir, matahari kembali terik.

Namun, mendung tak benar-benar pergi. Sesekali angin yang berembus kencang membawa kembali awan-awan gelap itu.

Di dekat liang lahat, beberapa kerabat korban yang memeluk nisan kayu bertuliskan nama korban tak kuasa menumpahkan air matanya.

Tangis warga pun pecah saat satu per satu jenazah dibawa dari ambulans ke liang lahat massal dengan menggunakan keranda jenazah.

Total ada dua liang lahat yang disiapkan, masing-masing selebar 20 meter dan kedalaman 1,5 meter.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/12/07083131/pelesiran-berujung-tragedi-27-orang-tewas-di-tanjakan-emen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke