Salin Artikel

Super Blue Blood Moon, Bogor Diperkirakan Hujan dan Tertutup Awan

Kepala BMKG Dramaga Budi Suhardi mengatakan, hujan dengan intensitas ringan akan terjadi di beberapa wilayah di Bogor dan tertutup awan.

"Yang terdeteksi, Bogor itu tertutup awan 37 persen. Diprakirakan terjadi hujan juga," ucap Budi, Rabu (31/1/2018).

Budi menambahkan, fenomena langka yang hanya terulang lebih dari 100 tahun itu akan menyebabkan perubahan cuaca dan memengaruhi pasang air laut.

Ia menyebut, pihaknya akan melakukan pengamatan untuk melihat dampak gerhana bulan terhadap peningkatan kondisi cuaca, seperti temperatur dan kelembabannya.

"Pengaruh cuaca gerhana bulan, iya. Apalagi, untuk perilaku hewan dan tanaman. Artinya, pada saat itu (gerhana) bulan yang seharusnya menyinari bumi, tetapi ini terhalang," katanya.

Gerhana bulan akan mulai terjadi pada pukul 17.49 dan masuk gerhana total pada 19.51. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 20.29 dan gerhana total berakhir pada pukul 21.08.

Di waktu itu, bulan menunjukkan tiga fenomena sekaligus, yaitu super moon, blue moon, dan gerhana bulan, yang dijuluki NASA sebagai fenomena super blue blood moon.

Fenomena langka yang dapat diamati di Indonesia ini muncul karena matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis. Saat itu, bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi.

https://regional.kompas.com/read/2018/01/31/14255541/super-blue-blood-moon-bogor-diperkirakan-hujan-dan-tertutup-awan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke