Salin Artikel

Kura-Kura Leher Ular Asal Rote Ndao Dinyatakan Punah

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Nuda Tenggara Timur (NTT) Tamen Sitorus mengatakan, punahnya satwa itu akibat kondisi habitatnya yang rusak dan juga karena gangguan manusia.

Menurut Sitorus, punahnya kura-kura itu sudah berlangsung lama. Pemerintah melalui Kementerian Kehutanan, pada Tahun 2011 lalu, telah berupaya mendatangkan sekitar 50 ekor kura-kura ke Kabupaten Rote, tapi akhirnya tidak ditemukan lagi keberadaan satwa itu.

"Habitat asli kura-kura kepala ular terdapat di empat danau kecil di Kabupaten Rote Ndao. Tahun 2016 lalu, kami lakukan survei tapi tidak berhasil temukan satwa itu karena memang sudah punah," ungkap Sitorus di Kupang, Rabu (31/1/2018).

Punahnya kura-kura itu juga karena empat danau itu merupakan milik warga dan tidak berada dalam kawasan konservasi sehingga pengawasan pun terbatas.

Sitorus menjelaskan, kura-kura leher ular atau juga disebut kura-kura leher panjang karena leher dan kepalanya menyerupai ular. Satwa ini berukuran kecil, kepala menyerupai ular, dan sisi karapas (tempurung) yang melengkung ke atas.

"Saat ini, kami sedang bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat untuk mendatangkan kembali satwa itu ke habitat aslinya," tuturnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/01/31/12161011/kura-kura-leher-ular-asal-rote-ndao-dinyatakan-punah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke