Salin Artikel

Ditangkap dan Dipenjara, TKI Pulang Kampung Hanya Membawa Anaknya

Hamida yang dideportasi dari Malaysia ke kampung halamannya di Polman pada Jumat (26/1/2018) hanya dengan membawa seorang anaknya berusia dua tahun dan satu tas pakaian.

TKI asal Kampung Indumakombong, Kecamatan Matakali, Polman, ini kemudian diserahkan kepada keluarganya oleh Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar di rumah dinasnya.

Hamida ditangkap bersama anaknya oleh pihak Imigrasi Malaysia saat ia tengah bekerja di pabrik pengolahan kayu di Kuala Lumpur, Malaysia, bersama suaminya. Hamida masuk ke Malaysia secara ilegal menggunakan paspor pelancong. Meski paspornya sudah lama tidak berlaku, ia masih tetap berada di Malaysia dan bekerja di pabrik itu.

Hamida sempat dipenjara di Malaysia selama hampir tiga bulan sebelum ia dideportasi ke kampung halamannya.

"Suami saya juga bekerja di sana, Pak" kata Hamida.

Alasan keberangkatannya menjadi pahlawan devisa ke Malaysia, selain bermaksud menyusul suaminya yang sudah lebih dahulu menjadi TKI di sana, juga karena harapan hendak memperbaiki taraf hidup keluarganya agar masa depan mereka bisa lebih baik. Namun, harapannya buyar.

Kabid Disnaker Polman Indar Jaya mengatakan, dalam catatan Disnakertrans, Hamida diketahui berangkat ke Malaysia melalui jalur ilegal. Ia baru diketahui sebagai TKI di Malaysia setelah ditangkap petugas Imigrasi Malaysia. Di Polman, menurut Indar, ada sembilan agen resmi penyalur tenaga kerja, empat di antaranya masih aktif.

"Kami akan tertibkan agen yang lain" ujar Indar.

Sementara itu, Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar mengimbau kepada masyarakat Polman yang ingin bekerja di Malaysia atau di luar negeri agar melalui jalur resmi dengan cara mendaftar di kantor Disnaker. Menurut Bupati, pengurusan dokumen TKI di Disnaker tidak dipungut biaya sepersen pun alias gratis.

"Kalau ada yang mau bekerja di Malaysia, langsung mendaftar di Disnaker, semua biayanya gratis," ucap Andi Ibrahim.

Kasus TKI bermasalah di Polman bukanlah batu kali ini saja yang terungkap ke permukaan. Sebelumnya, TKI lain yang bermasalah di luar negeri juga sempat membuat pihak Imigrasi dan pemerintah setempat kelimpungan.

Sejumlah TKI bermasalah itu mengaku nekat menempuh jalur ilegal dan menyabung nyawa demi bisa sampai ke Malaysia lantaran prosedur pengurusan TKI dinilai masih sangat birokratis, panjang, dan berliku.

Untuk pengurusannya, calon TKI butuh waktu mengurus sejumlah dokumen pelengkap di berbagai instansi. Itu pun belum ada jaminan dokumen mereka dinyatakan lengkap dan berhak mengantongi paspor.

https://regional.kompas.com/read/2018/01/29/09245091/ditangkap-dan-dipenjara-tki-pulang-kampung-hanya-membawa-anaknya

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke