Sebelumnya, Presiden Jokowi direncanakan menemui dan memberikan secara simbolis bantuan untuk para korban bencana tanah longsor dan banjir yang mengungsi di Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei mengatakan, Presiden Jokowi hanya memerintahkan agar pemerintah daerah, TNI/ Polri termasuk pemerintah pusat untuk menangani dampak bencana dengan sebaik-baiknya, mulai dari pemenuhan kebutuhan dasar semuanya harus terpenuhi, verifikasi dampak kerusakan akibat bencana, terutama kerusakan pemukiman.
Selain itu, Jokowi juga meminta segera dilakukan verifikasi kerusakan infrastruktur yang bersifat darurat seperti jembatan.
"Jembatan yang rusak bisa membuat tidak lancarnya transportasi dan harus segera dilakukan perbaikan daruratnya. Sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya. Itu perintah beliau," kata Willem di posko pengungsian Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, Minggu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto menambahkan, jumlah warga yang terkena dampak banjir dan tanah longsor di Wonogiri ada sekitar 2.500 jiwa tersebar di beberapa titik lokosi. Sementara warga yang mengungsi di Kompleks SDN I Dlepih ada sekitar 1.500 orang.
"Kalau bicara yang terdampak banjir dan tanah longsor di Wonogiri ada 23 kecamatan, ada 136 desa," ungkap Bambang.
https://regional.kompas.com/read/2017/12/10/11592111/jokowi-batal-kunjungi-pengungsi-banjir-dan-longsor-di-wonogiri