Salin Artikel

Saat Wakil Presiden Saling Berbalas Pantun dengan Gubernur Sumut

Hal itu juga terjadi saat Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri penutupan Musyawarah Nasional ke-10 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Istana Maimun Medan, Minggu (19/11/2017).

Wapres Jusuf Kalla secara khusus mendapat pantun dari Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi.

“Ikat sebatang pohon ketela, kikis bersama si pohon aren. Selamat datang Bapak Jusuf Kalla, kumisnya tipis semakin paten,” kata Erry yang langsung disambut tawa JK dan istrinya.

Erry melanjutkan, pantunnya itu disampaikan sebagai ungkapan rasa bahagianya atas kehadiran Jusuf Kalla di Sumatera Utara di tengah kesibukannya sebagai wakil presiden.

Erry menilai, kedatangan Jusuf Kalla sangat membanggakan, dan itu bentuk perhatian wakil presiden terhadap masyarakat Sumut.

Sebelum menutup sambutannya, dia kembali memberi pantun, kali ini ditujukan kepada anggota KAHMI.

“Dari sekolah hingga pesantren, bahu membahu bekerja sama, itulah tanda KAHMI paten, garda terdepan membangun bangsa,” kata Erry disambut tepuk tangan dan sorak sorai ribuan hadirin.

Mendapat pantun, Jusuf Kalla pun membalasnya. “Bunga melati harum baunya, menjadi penghias sanggul para putri. Selamat kepada para peserta munas semuanya, semoga menghasilkan ide-ide yang berisi,” ujar JK tertawa.

Menurut Jusuf Kalla, kalau sudah berada di Medan harus menyelipkan pantun karena ciri khas tanah Deli.

"Kalau di Medan memang mesti begitu (saling melempar pantun),” sambungnya.

Dia lalu berharap, seluruh anggota KAHMI saling mendukung.

"Alumni itu satu tingkatan dengan arisan. Pertama yang penting dilakukan adalah bertemu dan bersilahturahmi. Kedua berbincang apa yang dapat kita lakukan. Di samping kalau bertemu tentunya akan mengenang masa lalu,” katanya.

Sebelum menutup kata sambutannya, JK kembali melemparkan seulas pantun.

“Hari Ahad hari yang ditunggu, waktu sekeluarga berlibur gembira. Hari ini KAHMI memilih ketua baru, semoga dapat membawa alumni menjadi bangga,” ucap Jusuf Kalla disambut tepuk tangan meriah.

Seperti diberitakan, Munas ke-10 KAHMI berlangsung di Medan sejak Jumat (17/11/2017). Acara tersebut dibuka Presiden Joko Widodo.

Jusuf Kalla meminta KAHMI menonjolkan intelektualisme kecendekiawanannya.

"Kalau berbicara dengan batas intelektualitas, tidak berbicara tanpa ujung yang tidak diketahui. Begitu juga dengan bekerja, menjaga harmoni bangsa tidak akan tercapai tanpa kemajuan ekonomi, tenpa kemakmuran dan keadilan," ucapnya.

Kepada Presedium Majelis Nasional KAHMI yang baru terpilih, JK berpesan agar membawa KAHMI semakin besar dan bersatu.

“Saya lihat dari daftar yang terpilih, alhamdulillah semuanya bhinneka tunggal ika, berasal dari berbagai daerah, berbagai universitas. Saya harapkan presidium dapat memajukan KAHMI dengan sepenuh hati,” katanya.

Presedium Majelis Nasional KAHMI terpilih, Kamarussamad mengatakan, setelah alumni berkiprah menjadi akademisi, politisi dan birokrat, inilah saatnya alumni mengambil bagian wirausaha. Sebab bidang inilah nanti ditumpukan harapan kekuatan baru alumni HMI di bidang ekonomi.

"Dalam kebijakan nasional, kita akan menambahkan pilar keempat, yakni entrepreneurship menjadi program nasional lima tahun yang akan datang, sehingga Majelis Nasional KAHMI jika ke daerah tidak hanya berbicara isu kebangsaan dan nasional, tetapi juga akan berbicara mengenai forum bisnis. Kita harus mengubah mindset dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja,” ujar Kamarussamad.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/20/09230361/saat-wakil-presiden-saling-berbalas-pantun-dengan-gubernur-sumut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke