Salin Artikel

Imbauan BMKG Jawa Timur untuk Hadapi Cuaca Tidak Menentu

MALANG, KOMPAS.com - Kondisi cuaca di sejumlah daerah di Indonesia terbilang ekstrem, termasuk di Jawa Timur. Hasil pengamatan oleh petugas Stasiun Klimatologi pada Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam 10 hari terakhir menunjukkan adanya pola angin yang tidak menentu.

"Kalau akhir-akhir ini karena adanya anomali angin di atas Pulau Jawa sehingga menyebabkan terjadinya pertumbuhan awan yang cukup besar," kata Ahmad Lutfi, prakirawan di Stasiun Klimatologi pada BMKG yang ada di Karangploso, Kabupaten Malang, Rabu (15/11/2017).

Menurut dia, awan itu berupa awan konventif, yakni awan yang bergerak secara vertikal dalam atmosfer. Munculnya awan itu dapat memicu terjadinya petir, hujan yang cukup lebat, dan angin kencang.

"Di mana konvektif itu bisa memicu hujan sangat tinggi disertai angin dan petir," ujar Ahmad Lutfi.

Selain petir, hujan lebat, dan angin kencang, pihaknya juga mengimbau supaya masyarakat waspada terhadap gelombang tinggi, terutama gelombang di laut selatan Jawa Timur.

Menurut dia, gelombang yang terjadi di laut selatan Jawa Timur atau Samudera Hindia itu bisa mencapai ketinggian 2,5 meter.

"Waspadai ketinggian gelombang mencapai 2,5 meter di perairan selatan Jawa Timur di Samudera Hindia," kata Ahmad.

Sementara itu, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi pada BMKG yang ada di Karangploso, Kabupaten Malang, Aminudin Al Roniri, menyebutkan, dilihat dari kondisi cuaca, Jawa Timur masih dalam situasi pancaroba.

Untuk diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, hujan lebat disertai petir dan angin melanda sebagian wilayah di Jawa Timur. Di Kota Malang, hujan lebat dan angin kencang itu menimbulkan terjadinya tanah longsor dan pohon tumbang.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/15/18060321/imbauan-bmkg-jawa-timur-untuk-hadapi-cuaca-tidak-menentu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke