Salin Artikel

"Revolusi Mental Agar WNI Bisa Menghayati Kewajiban dan Haknya Masing-masing..."

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin, Kamis (2/11/2017). Beberapa pejabat daerah setempat juga hadir, antara lain Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sujatmoko, Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo, Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha Arief Harsono, dan lainnya.

Menteri Agama, Lukman Hakim Saefudin, mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh lembaga atau majelis-majelis agama Buddha dalam upaya ajang mengakrabkan diri dengan kitab sucinya. Sehingga perlu dilombakan bagaimana membaca, mendalami, dan memaknai isi ajaran-ajaran Buddha.

"Harapannya, generasi umat Buddha tetap mampu mewariskan nilai-nilai yang begitu luhur ajaran Buddha dalam keseharian mereka. Salah satu caranya adalah dengan dilombakan," kata Lukman, usai acara, Kamis siang.

Menurut Lukman, implementasi ajaran Buddha dalam kehidupan merupakan bagian tidak terpisahkan dari revolusi mental.

"Tentu itu bagian yang tak terpisahkan karena semua ajaran Buddha pada hakekatnya bagaimana bisa kembali ke jati diri kemanusiaannya. Inilah esensi revolusi mental. Karena revolusi mental yang digaungkan Bapak Presiden itu sesungguhnya agar setiap WNI mampu menghayati kewajiban dan haknya masing-masing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata dia.

Ajaran Buddha, lanjut Lukman, sangat kaya akan nilai etika, moralitas, yang senantiasa terjaga. Itulah sebabnya STG X ini mengangkat tema 'Melalui Swayamvara Tripitaka Gatha, Kita Wujudkan Revolusi Mental Umat Buddha Indonesia yang Bhineka'.

David Hermanjawa, Ketua Panitia Lokal Jawa Tengah STG X, menjelaskan kegiatan ini diikuti oleh 1.500 pemuda umat Buddha dari 32 provinsi di Indonesia. Mereka berlomba membaca parita suci dalam tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia, Mandarin, Inggris, Pali dan Sanksekerta.

"Ini milik umat Buddha se-Indonesia, tidak hanya satu majelis," ujar dia.

Menurut dia, kegiatan ini penting untuk membudayakan berdana bagi umat Buddha, khususnya generasi muda. Diharapkan pula dengan mereka membaca dan menghayati parita suci maka akan mengamalkan ajaran Buddha dalam kehidupan.

https://regional.kompas.com/read/2017/11/02/20424731/revolusi-mental-agar-wni-bisa-menghayati-kewajiban-dan-haknya-masing-masing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke