Salin Artikel

Demo Ricuh, Mahasiswa Hamburkan Pupuk Palsu di Kantor Gubernur Sulbar

Kericuhan dipicu lantaran kepala Dinas Pertanian Sulbar yang tak tahan emosi dikritik mahasiswa, melemparkan karung kosong ke arah mahasiswa hingga memicu emosi para pengunjuk rasa.

Massa sempat terlibat aksi saling dorong dengan petugas Satpol PP dan polisi. Aksi kericuhan tersebut baru mereda setelah Kasatpol PP menemui massa aksi.

Dalam tuntutannya, massa aksi meminta kepada gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar agar melakukan evaluasi total mekanisme penyaluran pupuk subsidi agar tidak merugikan petani dan menjadi ajang penipuan petani.

Selain itu, massa aksi juga meminta menganggarkan ulang pengadaan pupuk pada tahun berikutnya dengan ketentuan jangan dikerjakan asal-asalan, dan harus mendapat pengawalan ketat sehingga pupuk yang sampai ke tangan petani selalu pengguna dipastikan pupuk asli dan bukan pupuk palsu yang tidak membawa dampak apa pun terhadap tanaman petani.

“Kami menuntut pemerintah agar memperbaiki mekanisme distribusi pupuk subsidi untuk melindungi petani dari praktik kejahatan pemalsuan pupuk subsidi,” papar Sompa, koordinator aksi di depan kantor Gubernur Sulbar, Jumat hari ini.

Hingga kini belum diketahui jumlah pupuk yang diduga palsu beredar di sejumlah kecamatan di Mamuju. Pupuk jenis NPK yang yang diduga palsu diketahui sejumlah petani setelah lebih dari sepekan memupuk tanaman padinya, namun kondisi pupuk tidak hancur atau tetap berbentuk butiran keras dan tidak membawa pengaruh apa pun terhadap pertumbuhan padi mereka.

Usai menyampaikan beberapa tuntutannya puluhan massa aksi langsung meninggalkan kantor gubernur Sulbar, namun ratusan massa aksi berjanji jika tuntutannya tidak terpenuhi akan kembali berunjuk rasa di kantor Gubernur Sulbar untuk menagih komitmen pemerintah dalam melindungi petani dari praktik kejahatan pemalsuan pupuk.

https://regional.kompas.com/read/2017/10/13/10201161/demo-ricuh-mahasiswa-hamburkan-pupuk-palsu-di-kantor-gubernur-sulbar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke