Salin Artikel

PVMBG Deteksi Gempa Tremor di Gunung Agung

Menurut Kasubdit mitigasi gunung Api PVMBG wilayah timur Devi Kamil, gempa tremor non harmonik sering juga disebut spasmodic burst atau spasmodic tremor. Gempa ini berupa rentetan beberapa gempa vulkanik, yang mana satu gempa muncul sebelum gempa sebelumnya selesai.

"Secara fisik merefleksikan aliran fluida magmatik yaitu gas, liquid atau solid," kata Devi pada Kamis malam.

Dia mengatakan,  tidak semua tremor seperti ini diikuti letusan kecuali kalau sudah terjadi terus menerus. "Manifestasi permukaan bisa hanya berupa pelepasan gas atau asap ke permukaan," ucap Devi.

Dari pantauan di waktu yang sama, PVMBG mencatat terjadi 150 kali vulkanik dalam, 100 kali vulkanik dangkal dan 14 kali tektonik lokal.

Sementara dari pantauan visual Gunung Agung masih terlihat asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-200 m di atas kawah puncak.

Atas perkembangan ini PVMBG mengimbau masyarakat, pendaki dan wisatawan di sekitar gunung Agung agar tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya di seluruh area di dalam radius 9 km dari Kawah dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 12 km.

https://regional.kompas.com/read/2017/10/12/22540741/pvmbg-deteksi-gempa-tremor-di-gunung-agung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke