Berburu Babi Hutan, Seorang Petani di Gowa Temukan Mayat

Mayat dengan ciri rambut panjang berwarna kuning ini pertama kali ditemukan pada pukul 10.00 Wita Selasa, (10/10/2017) oleh Syahruni (40) saat sedang berburu babi hutan dengan menyusuri tebing jurang yang terjal. Korban yang kaget setelah menemukan jasad korban yang nyaris berupa tulang belulang ini kemudian melaporkan kepada warga setempat.

"Lagi buru babi hutan dan yang pertama saya lihat kakinya jadi saya langsung lari panggil orang-orang," kata Syahruni.

Sejumlah warga yang mendengar informasi penemuan kerangka manusia tersebut kemudian melaporkan ke pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Parangloe. Menerima laporan tersebut, aparat kepolisian yang dipimpin oleh Kapolsek Parangloe AKP Abdul Majid mendatangi TKP yang merupakan tapal batas antara Kecamatan Parangloe dan Kecamatan Bontomarannu.

Setelah melakukan pengamanan awal, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan tim Identitikasi Polres Gowa. Sejumlah personel Polres Gowa dan Polsek Bontomarannu kemudian tiba di lokasi pada pukul 11.45 Wita dan langsung menggelar olah TKP.

Dari hasil olah TKP ini polisi mengamankan baju kaos berwarna kuning serta topi hitam yang diduga milik korban.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi bahwa mayat tersebut tanpa identitas dan sulit dikenali lantaran hanya tersisa tulang belulang. Meski demikian rambut panjang korban berwarna kuning masih menempel pada tengkorak kepala korban. Polisi menduga korban tewas beberapa minggu yang lalu.

"Tidak ada kartu identitas dan mayat sulit dikenali begitu pun jenis kelaminnya dan kalau melihat kondisi mayat korban meninggal sudah satu bulan lebih," kata AKP Mangatas Tambunan, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Polres Gowa.

Mayat korban selanjutnya dievakuasi dengan menyusuri tebing terjal ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri Makassar untuk diotopsi. Polisi juga mengimbau agar seluruh warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar segera melapor.