Salin Artikel

PVMBG: Warga Radius 6 Km Gunung Agung Harusnya Sudah Diungsikan

Dia mengatakan, seharusnya wilayah pada radius 6 km dari puncak Gunung Agung benar-benar kosong dari aktivitas. Hal ini seiring dengan aktvitas vulkanik yang terus meningkat dan status Gunung Agung yang berada pada level siaga.

"Kita tidak tahu kapan terjadi. Radius 6 km harusnya sudah diungsikan. Tidak boleh ada orang artinya harus diungsikan," kata Kasbani.

Menurutnya, kalau menunggu letusan akan sangat banyak yang harus diungsikan. Apalagi melihat medan di sekitar Gunung Agung.

Selain itu, jika evakuasi menunggu letusan, tingkat bahayanya sangat tinggi. Sebab luncuran awan panas dan lontaran batu terjadi sangat cepat. Pihaknya tidak ingin ada korban.

"Kita tidak tahu kapan terjadinya, tapi melihat potensi terus naik, harusnya diungsikan," ucap Kasbani.

Sebelumnya, sambung Kasbani, aktivitas vulkanik Gunung Agung terus mengalami peningkatan. Tren ini berdasarkan pantauan dari pos penjagaan di Desa Rendang dalam 3 hari terakhir.

"Aktivitas kegempaan trennya terus naik tiap 24 jam. Kemarin sebanyak 400 kali, sehari sebelumnya 135 kali, untuk hari ini masih terus dipantau. Tapi trennya terus meningkat," jelasnya.

Namun, peningkatan tren kegempaan ini belum sampai pada kesimpulan PVMBG menaikkan status Gunung Agung dari siaga menjadi awas. 

https://regional.kompas.com/read/2017/09/20/18030011/pvmbg-warga-radius-6-km-gunung-agung-harusnya-sudah-diungsikan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke