Salin Artikel

Kapal yang Hilang Kontak di Wakatobi Ditemukan Tenggelam, Seluruh Penumpang Selamat

“Berawal dari mesin pompa air rusak, langsung rusak semuanya (mesin utama). Air masuk dari pipa pembuangan karena cuaca buruk dengan ketinggian ombak sekitar 3 meter,” kata seorang anak buah kapal, Novriadi, saat dievakuasi di ruang terminal Pelabuhan Baubau, Senin (18/9/2017).

Tenggelamnya kapal KM Fungka Permata III terjadi saat mendekati pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi. Ketika air laut memasuki seluruh ruang kapal, ia bersama penumpang naik keatas kapal sambil membuat rakit yang terbuat dari jeriken dan plastik.

“Jumlah penumpang semua ada 21 orang, semua penumpang naiknya dari pelabuhan Murhum Baubau,” ujarnya.

Semua penumpang dan ABK kapal naik diatas rakit dan berenang. Para korban berhasil diselamatkan sebuah kapal nelayan, KM Bunga Mawar, dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Tim SAR yang melakukan pencarian mengevakuasi seluruh penumpang dari atas kapal nelayan dan kemudian membawanya ke Pelabuhan Murhum Baubau.

Sebelumnya, jumlah manifes penumpang yang terdata di Kantor Unit Penyelenggara Pekabuhan Baubau sebanyak enam orang. Namun rupanya korban penumpang KM Fungka Permata III sebanyak 21 orang.

Menurut Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Baubau, Muhamad Tohir, jumlah total penumpang setelah dievakuasi dan dikumpulkan ternyata berjumlah 28 orang.

“Ada 21 penumpang dan 7 ABK. Penumpang itu, ada 12 orang wanita, 8 pria, satu anak-anak. kapasitas sesuai manifes, sudah begitu,’ ucap Tohir.

Dia menyebutkan, kondisi kapal KM Fungka Permata sebelum berlayar dalam kondisi baik. Bahkan sebelum berangkat, Lanjut Tohir, kapal tersebut mendapat pengawasan dari pengawas pelabuhan.

Sementara itu, Kepala Basarnas Kendari Muslimin mengatakan, para penumpang dan awak kapal ditemukan di perairan antara Pulau Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan (Busel) dan Pulau Binongko, Kabupaten Wakatobi.

Muslimin menambahkan, lokasi evakuasi awal seluruh penumpang oleh kapal nelayan asal Bone itu adalah Pulau Sampolawa, Buton Selatan (Busel).

"Mereka ditemukan menggunakan baju pelampung (life jacket) dan satu penumpang menggunakan ring boy, sedangkan kapal sudah tenggelam tidak kelihatan," ucap dia di Kantor SAR Kendari.

Adapun unsur yang terlibat dalam pencarian kapal tersebut adalah KN SAR Pacitan, KNP KPLP Baubau, Pos SAR Wakatobi menggunakan RIB, Pol Airud Kendari dan masyarakat setempat.

Untuk diketahui, KMP Fungka Permata III berangkat pada hari Sabtu, (16/9/2017) malam melalui Pelabuhan Murhum, Baubau sekitar pukul 21.43 WITA menuju Pulau Tomia, Wakatobi dan diperkirakan sampai pada hari Minggu, (17/9/2017) pukul 10.00 WITA.

Pihak Basarnas Kendari sendiri menerima laporan dari salah satu pegawai Inspektorat Provinsi Sultra Hartono bahwa kapal penumpang tersebut belum tiba di Pulau Tomia, sehingga dinyatakan hilang kontak pada Minggu malam.

https://regional.kompas.com/read/2017/09/18/22103531/kapal-yang-hilang-kontak-di-wakatobi-ditemukan-tenggelam-seluruh-penumpang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke