Salin Artikel

Terindikasi Pakai Daging Babi, Satu Warung Bakso Ditutup

Saat ini, unit usaha itu sudah ditutup pihak Pemkot Pekanbaru.

Kepala BBPOM Pekanbaru, Muhammad Kashuri, mengatakan, berdasarkan hasil uji laboratorium, bahan baku bakso dari warung tersebut positif mengandung babi.

"Pada bulan Mei 2017, kami mengambil sampel bakso yang ada di sana. Karena tidak punya alat untuk mengujinya, kami melakukan koordinasi dengan BBPOM Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Kini hasilnya sudah keluar dan positif mengandung fragmen babi," ujar Muhammad Kashuri saat jumpa pers di Pekanbaru, Selasa (29/8/2017).

BBPOM sendiri tidak hanya mengambil sampel di warung bakso tersebut. Ada ratusan kuliner di Pekanbaru yang juga diuji. Namun hasilnya, baru makanan dari warung bakso itu yang positif mengandung bahan baku babi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda M Munir, menuturkan, selain mengandung babi, warung bakso tersebut juga tidak mengantongi izin kelayakan kesehatan.

"Mereka tidak punya izin juga. Jadi kami menutup usahanya untuk sementara. Jika mau buka usaha lagi, silakan urus semua peraturan. Jika memang mau memakai bahan baku, silahkan cantumkan itu warung non muslim," tuturnya.

Surharyanto, pemilik warung, mengaku, dirinya tidak pernah mencampur bahan baku dengan daging babi. Usaha yang sudah diritis sejak tahun 2004 selalu dipantaunya.

"Sejak saya dulu pakai gerobak, saya tidak pernah mencampur dengan daging babi. Apa untungnya bagi saya? Saya selalu mengawasi dari proses awal hingga penyajian. Jadi juga heran mengapa bakso saya ada bercampur babi," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/08/30/10451261/terindikasi-pakai-daging-babi-satu-warung-bakso-ditutup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke