Salin Artikel

Guru Besar UPI: Ridwan Kamil Sebaiknya Tetap Pimpin Kota Bandung

Menurut Karim, pernyataan Ridwan Kamil yang tidak ingin menjadi kader partai politik dipastikan membuat langkahnya terganjal. 

"Sikap Ridwan Kamil yang tidak mau jadi anggota parpol membuat dia dijauhi. Parpol belajar dari pengalaman. Mendukung calon bukan kader seperti memelihara anak singa, jika chemistry tidak dapat kian lama dan besar calon yang diusung belum tentu masuk kandang," ujar Karim saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa (1/8/2017).

Dengan kondisi demikian, kata Karim, salah satu langkah paling realistis untuk Ridwan Kamil adalah putar balik arah, kembali memimpin Kota Bandung untuk periode berikutnya. 

"Pilihan Ridwan Kamil untuk kembali memimpin Kota Bandung lebih besar ketimbang maju dalam Pilgub. Ini tentu saja soal modal dukungan yang dikantongi," ujarnya. 

Meski kondisinya sama saja dengan maju di Pilkada Jawa Barat, yakni minim dukungan dari parpol, namun kans pria yang akrab disapa Kang Emil ini lebih menjanjikan dan hampir dipastikan menang kembali jika maju ke Pemilihan Wali Kota Bandung.

"Daya tarik Ridwan Kamil dalam pilwalkot jauh lebih besar dibanding jika dia maju dalam pilgub," ungkapnya.

Karim mengatakan, Emil tidak perlu malu jika kembali bertarung di Pilkada Kota Bandung. Sebab, mayoritas masyarakat Bandung cenderung mendukung jika dirinya kembali memimpin Kota Bandung.

"Tantangan Ridwan Kamil sebenarnya adalah kata-kata dan sikapnya sendiri. Banyak pihak menghendaki Ridwan Kamil tetap di Balai Kota, namun dia sudah kadung melangkah. Tapi masih ada celah untuk putar arah, sebab peluang hanya benar-benar tertutup ketika pendaftaran calon sudah berakhir," bebernya.

Kendati demikian, Karim mengatakan, keputusan untuk maju ke Jawa Barat atau kembali ke Bandung tetap berada di Ridwan Kamil. Meski berat, dengan komunikasi politik yang harus lebih intens, Ridwan Kamil bisa saja tetap melaju ke Jawa Barat melalui dukungan partai politik. 

Lebih lanjut Karim menambahkan, dengan kondisi saat ini bersama Partai Nasdem yang minim keterwakilan kursi di DPRD Jawa Barat, Ridwan Kamil diharapkan tidak mematok target menjadi calon gubernur. Atau dengan kata lain, Ridwan Kamil juga harus legawa jika memang harus menempati posisi wakil gubernur Jawa Barat.

" Meski seret (dukungan) tapi belum di ujung tanduk. Peta politik pilgub masih cair. Meski beberapa nama muncul, tapi komposisi belum terbentuk. Masih tarik ulur. Akan membantu jika Ridwan Kamil tidak keukeuh di Jabar 1. Sebab, dengan modal dukungan riil 5 kursi milik Nasdem kurang realistis. Dukungan minimal 15 kursi dengan tawaran Jabar 2," tandasnya. 

Terganjal

Dihubungi terpisah, pengamat politik dan keamanan Universitas Padjadjaran, Muradi mengatakan, sejak dicalonkan menjadi bakal calon gubernur Jawa Barat oleh partai Nasdem, Ridwan Kamil seolah-olah terganjal oleh pagar yang membatasi komunikasi dengan partai politik lain. 

"Dari awal sejak dicalonkan oleh Partai Nasdem, Kang Emil seolah-olah sudah membangun pagar dengan Parpol. Maju dengan Nasdem membuat Kang Emil terlihat pongah dan sombong. Ini menjadi satu hal yang menggangu psikologi politik," kata Muradi saat dihubungi melalui ponselnya.

Muradi menambahkan, pagar tersebut berakibat partai-partai politik lain berpikir dua kali untuk bergabung bersama Partai Nasdem mengusung Emil. 

"Kang Emil mungkin banyak komunikasi dengan partai politik. Tapi, komunikasi Kang Emil selalu sifatnya merasa di atas," ujarnya. 

Sebaiknya, lanjut Muradi, Emil memperbaiki pola komunikasi politiknya ke partai politik lain. Meski memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi, Muradi menilai tidak semestinya Emil ikut campur mengatur partai politik ketika posisinya meminta dukungan.

"Harusnya gimana partai politik dulu. Kang Emil harusnya siap dimajukan dengan siapapun. Saya rasa tidak cerdas jika mencalonkan Kang Emil sebagai wakil gubernur. Tapi intinya, Kang Emil harus memperbaiki dulu komuniksi politiknya," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/08/02/07300001/guru-besar-upi--ridwan-kamil-sebaiknya-tetap-pimpin-kota-bandung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke