Salin Artikel

Kekeringan, Warga Bima Tak Mandi Berhari-hari

Kepala Desa Doridungga, Adhar menyebutkan, sebanyak 850 kepala keluarga (KK) di desanya harus mencari air akibat kemarau. Kondisi kekeringan ini dirasakan sudah berlangsung dua bulan.

Untuk mendapatkan air kata Adhar, sehari-hari ia dan warganya harus berjalan kaki lebih dari satu kilometer melewati jalan bergelombang.

"Kami memang kami tak punya pilihan lain. Mau tidak mau, kami dan masyarakat konsumsi air keruh untuk minum, masak dan mandi. Itu pun, setiap hari kami harus berebutan air dengan hewan di kubangan yang berlumpur dan kotor," ujar Adhar kepada Kompas.com saat ditemui ketika hendak mengambil air di kubangan, Senin (31/7/2017).

Tak hanya lelaki, ibu rumah tangga dan anak-anak pun ikut membawa ember dan jerigen berisi 25 liter air dan memikulnya ke rumahnya masing-masing.

“Setiap hari warga harus bolak-balik memikul air dari sungai. Sementara bagi warga mampu harus patungan uang sewa mobil untuk mengambil air di Kecamatan lain dengan jarak mencapai puluhan kilometer,” tutur Adhar.

Selain itu, masyarakat Desa Doridungga terpaksa mengurangi aktivitas ketika musim kemarau. Mereka tidak mandi selama berhari-hari.

"Ya, mau gimana lagi. Kita memang kesulitan pasokan air. Sebagian warga disini terpaksa tayamum ketika hendak salat. Bahkan ada yang enggak mandi berhari-hari. Seperti saya sudah dua hari enggak mandi karena air sangat terbatas. Itu pun kami dapat air keruh yang bau dan kotor,” ucapnya.

Menurut dia, di wilayahnya memang menjadi langganan kekeringan tiap tahun.  Dia mengaku melaporkan kondisi tersebut kepada pemerintah daerah.

“Sudah beberapa kali kami laporkan kepada pemerintah daerah, tapi sampai sekarang belum ditindaklanjuti. Dulu memang ada petugas yang datang, namun hanya survei saja, sementara rakyat saya sudah lama berteriak kesulitan air," kata Adhar.

Selama ini warganya yang mencapai 3.368 jiwa hanya mengandalkan sumber mata air pegununungan dari wilayah desa lain yang dialirkan melalui jaringan pipa ke desa setempat. Namun ketika musim kemarau, debit air menurun drastis sampai mengering.

Sementara bantuan dari pemerintah, ujar Adhar, tercatat baru satu kali mendistribusikan air bersih untuk penduduk setempat. “Bagaimana pun penduduk kami dan desa ini merupakan bagian dari NKRI. Untuk itu kami minta pemerintah untuk segera merespons,” ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2017/07/31/17070001/kekeringan-warga-bima-tak-mandi-berhari-hari

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke