Salin Artikel

Jetnet, Inovasi Mahasiswa Undip untuk Penyandang Tuna Netra

Jetnet dirancang oleh empat sekawan dari fakultas teknik Undip. Mereka adalah Teguh Kurniawan, Krismon Budiono, Yuni Prihartini, dan Rose Mutiara.

"Ketika di depan ada lubang, nanti ada peringatan awas kanan, awas lubang, semua terekam di sini. Alat ini memberikan warning," kata Teguh Kurniawan, di Semarang, Rabu (19/7/2017).

Dia mengatakan, jaket tersebut diberikan alat sensor yang dapat mendeteksi gerak di sekelilingnya dengan radius sensor mencapai 3-4 meter.

Terdapat 8 sensor yang dipasang di dalam jaket, mulai bagian dada hingga lengan. Masing-masing sensor kemudian memancarkan sinar ultrasonik yang kemudian ditangkap radio hingga dikonversi menjadi suara.

Tiap sensor, sambung dia, mendeteksi jarak yang berbeda. Sensor nomor satu dan lima mendeteksi arah bawah, dua sensor lainnya mendeteksi bagian depan, dan sensor lainnya mendeteksi gerakan di bagian kanan dan kiri. Sensor paling pendek mendeteksi jarak 1,5 meter.

"Jaket ini bermanfaat bagi tuna netra. Kecepatan deteksi maksimal 1 detik, paling lama 0,8 detik. Keberhasilannya deteksi 90 persen," tambahnya.

Teguh dan teman-temannya yakin jaket buatannya dapat menggantikan alat yang biasa digunakan para tuna netra. "Mengeluarkan suara dari airphone yang digunakan," sebutnya.

Sementara itu, dosen teknik elektro yang menjadi pendamping para mahasiswa, Aris Triwiyatno, mengatakan, Jetnet telah diuji coba kepada tiga penyandang tuna netra. Para penyandang tuna netra tersebut mengaku puas atas inovasi itu.

"Diuji coba, tingkat kepuasan angkanya 73," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2017/07/19/17551731/jetnet-inovasi-mahasiswa-undip-untuk-penyandang-tuna-netra

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke